Pemkab Lombok Timur dan investor Korea perkuat potensi kelautan

id Lombok Timur ,NTB ,Korea,investor,kelautan

Pemkab Lombok Timur dan investor Korea perkuat potensi kelautan

PJ Bupati Lombok Timur, Provinsi NTB, HM Juaini Taofik bersama investor asal Korea bekerja sama dalam pengembangan potensi kelautan dan perikanan di Lombok Timur, Kamis (20/2/2025). ANTARA/HO-Humas Pemkab Lombok Timur

Mataram, NTB (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menjalin kerja sama dengan investor asal Korea dalam rangka memperkuat pengembangan potensi kelautan dan perikanan di daerahnya.

Penjabat Bupati Lombok Timur HM Juaini Taofik di Lombok Timur, NTB, Kamis, mengatakan kedatangan investor asal Korea tersebut, karena ingin bekerja sama di bidang kelautan dan perikanan, dengan harapan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Terutama dalam meningkatkan kualitas udang dan lobster, bahkan berkomitmen membuka pasar produk-produk tersebut ke Eropa," katanya.

Baca juga: NTB dorong Teluk Ekas jadi sentra budi daya rumput laut

Selain itu, mereka juga akan membuka akses ke Badan Kerja Sama Internasional Korea (Korea International Cooperation Agency/KOICA), aspek pertanian dan aparatur pemerintahan mendukung SMART governance pun menjadi fokus rencana kerja sama.

"Ada tiga hal yang menjadi fokus dalam kerja sama yang mau di bangun yaitu, kerja sama untuk meningkatkan kualitas dari produksi kelautan dan perikanan, juga mereka mau mencoba sebagai kanal untuk masuk ke pasar Eropa," katanya.

Melalui kegiatan ini, pihaknya berharap bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat khususnya di wilayah pesisir pantai di Lombok Timur.

Baca juga: Serpihan kapal laut berumur ratusan tahun ditemukan warga Lombok Timur

Selain itu, program dengan investor asal Korea itu diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan di Lombok Timur.

"Program ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya.

Ia mengatakan dalam kerja sama ini pemerintah daerah hanya diminta untuk menyiapkan data dan potensi pengembangan kelautan, agar bisa mendapatkan program dari pemerintah Korea.

"Kami hanya diminta menyiapkan data komprehensif untuk diajukan kepada pemerintah Korea," katanya.