Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal menilai Kepala Subdirektorat Remaja, Anak, dan Wanita (Renakta) Ditreskrimum Polda NTB, AKBP Ni Made Pujawati layak menerima Hoegeng Award 2025 dalam kategori Pelindung Perempuan, Anak, dan Kelompok Rentan.
"Saya mengenal AKBP Ni Made Pujawati sejak lebih dari 10 tahun lalu, saat saya masih menjabat sebagai Direktur Perlindungan WNI di Kementerian Luar Negeri," kata Lalu Iqbal di Mataram, Senin.
Ia menjelaskan kiprah AKBP Ni Made Pujawati sudah mendapat pengakuan sejak 2015, ketika Dewan Juri Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award (HWPA) menetapkannya sebagai penerima penghargaan atas dedikasinya terhadap isu TPPO.
"Ia tercatat sebagai Polwan pertama yang menerima penghargaan bergengsi tersebut. Beliau (AKBP Ni Made Pujawati) menunjukkan kepedulian luar biasa terhadap perempuan dan anak korban TPPO, dan aktif dalam proses pemidanaan pelaku di berbagai negara, seperti Suriah, Turki, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Malaysia," tegasnya.
Baca juga: Pemenang Hoegeng Award aset segar kepolisian
Saat ini, AKBP Ni Made Pujawati menjabat sebagai Kepala Subdirektorat Remaja, Anak, dan Wanita (Renakta) Ditreskrimum Polda NTB.
Ia pun bersaksi atas kiprah luar biasa polwan senior tersebut dalam mengawal perlindungan perempuan dan anak korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
"Di bawah kepemimpinannya, unit tersebut telah menangani 55 kasus TPPO dan mengamankan 94 tersangka," imbuhnya.
Iqbal menambahkan bahwa, berbagai lembaga swadaya masyarakat (LSM) penggiat isu perempuan dan anak juga mengakui peran signifikan Pujawati.
"Beliau adalah pahlawan bagi banyak korban TPPO. Seorang pejuang tanpa pamrih yang layak diapresiasi secara nasional," katanya.