Mataram (ANTARA) - Malas meminum obat menjadi salah satu penyebab umum penyandang diabetes di Indonesia mengalami komplikasi, menurut Ketua Umum PB PERKENI Prof Dr dr Ketut Suastika, SpPD- KEMD.
"Merasa enakan sedikit lalu malas berobat. Padahal kalau berhenti berobat, gula darah naik lagi. Ini yang menyebabkan komplikasi," kata dia di Jakarta, Senin.
Tak hanya malas, ketakutan pada efek samping obat juga menjadi penyebab berikutnya. Beberapa pasien mengalami sejumlah efek samping seperti gangguan pencernaan misalnya mual dan gatal.
"Tetapi pada dasarnya pasien bisa mengenali masing-masing obat. Makanya jangan berhenti berobat. Komunikasikan pada dokter mengenai keluhan, jangan langsung berhenti," kata dr Rulli Rosandi, SpPD dalam kesempatan yang sama.
Dia menekankan pengobatan diabetes sifatnya individual dan berjenjang sehingga perlu berkonsultasi langsung dengan dokter yang menangani.
"Pasien diabetes berobat dalam tahapan berbeda. Ada yang belum kena komplikasi, ada yang sudah kena. Mulai dengan satu obat, kalau tidak cukup ditambah menjadi dua," tutur Rully.
Diabetes menjadi salah satu penyebab utama kebutaan, serangan jantung, stroke, gagal ginjal dan impotensi.
Penyakit ini bisa dicegah namun bila tidak ditangani tepat maka menyebabkan amputasi, disabilitas hingga kematian. Pencegahan diabetes mulai dari gaya hidup sehat seperti rutin beraktivitas fisik, konsumsi makanan dan minuman sesuai kebutuhan tubuh, menjaga berat badan sehat.
Kalau pun sudah terlanjur terkena diabetes, pasien masih bisa menjaga penyakitnya agar tetap terkontrol, yakni dengan menerapkan gaya hidup sehat dan konsumsi obat anti diabetes (sesuai anjuran dokter).
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56