Mataram (ANTARA) - Tim nasional Peru berhasil meraih kemenangan 3-0 atas Chile dalam laga semifinal Copa America 2019 di Stadion Gremio Arena, Porto Alegre, Brasil, Kamis WIB, demi meruntuhkan harapan sang juara bertahan membukukan rekor juara tri-runtun.
Tiga buah gol disarangkan Peru ke gawang Chile tanpa balas, masing-masing dicetak oleh Edison Flores, Yoshimar Yotun dan Paolo Guerrero, demikian catatan laman resmi turnamen.
Chile harus mengubur mimpinya menjadi juara tri-runtun Copa America dan hanya akan tampil di laga perebutan tempat ketiga melawan Argentina pada Minggu (7/7) dini hari WIB di Arena Corinthians, Sao Paulo.
Sementara Peru melangkah ke partai final menantang tuan rumah Brasil dalam pertandingan yang bakal digelar di Maracana, Rio de Janeiro, pada Senin (8/7) WIB.
Pertandingan berjalan terbuka sejak awal dan Peru punya peluang lebih dulu saat laga baru berjalan dua menit lewat umpan tarik Guerrero yang terbuang penyelesaian Christian Cueva, lantas lima menit kemudian giliran Chile yang membuang kesempatan ketika tembakan Charles Aranguiz melenceng.
Kendati tak diunggulkan, Peru lebih dulu mencuri keunggulan ketika umpan silang Cueva diteruskan sundulan Andre Carrillo kepada Flores yang berdiri bebas di area tiang jauh dan menghujamkan bola ke dalam gawang Chile pada menit ke-21.
Kejutan belum berhenti, di tengah upaya Chile menyamakan kedudukan, Peru justru menggandakan keunggulan pada menit ke-38 memanfaatkan keputusan tergesa-gesa kiper Gabriel Arias.
Arias meninggalkan sarangnya berusaha menghalau Carrillo di sisi kanan kotak penalti, namun bola dikirimkan kembali ke area tengah dimana Yotun menyambut dengan satu sentuhan sebelum melepaskan tembakan ke gawang tak bertuan.
Chile berusaha menyelamatkan wajah mereka, namun semenit jelang turun minum kiper Pedro Gallese melakukan penyelamatan penting atas tembakan Jose Pedro Fuenzalida yang hanya berbuah sepak pojok.
Baca juga: Prediksi Chile vs Peru, dua langkah besar menuju juara tri-runtun
Ketertinggalan dua gol membuat Chile kian bernafsu pada paruh kedua, enam menit memasuki babak kedua Eduardo Vargas hampir menyamakan kedudukan ketika menanduk umpan silang Aranguiz, sayang bolanya yang sudah menaklukkan Gallese ditolak tiang gawang.
Sebaliknya, Peru tak membiarkan Chile menciptakan peluang sendirian, namun penyelesaian Yotun atas umpan tarik Cueva melambung di atas mistar gawang karena ia berada di bawah tekanan bek lawan pada menit ke-60.
Penyelamatan demi penyelamatan terus dibukukan Gallese, yakni pada menit ke-67 atas umpan silang tajam Jean Beausejour, peluang berbahaya Vargas dalam situasi serangan balik pada menit ke-75, sundulan Arturo Vidal pada menit ke-81 dan tembakan tepian kotak penalti Alexis Sanchez pada menit ke-82.
Peru seolah membunuh harapan Chile pada menit pertama masa injury time ketika Guerero lolos dari jebakan offside dan menerima umpan terobosan kiriman Renato. Tapi, merangsek mengecoh Arias dan menyontek bola ke gawang tak bertuan demi memperbesar keunggulan 3-0.
Chile memperoleh hadiah tendangan penalti tepat pada menit terakhir masa injury time, namun Gallese bahkan tak membiarkan lawannya mendapatkan gol hiburan ketika tetap tenang mengantisipasi eksekusi Vargas yang melakukan tendangan penalti bergaya panenka dan sang kiper menghentikannya dengan satu tangan.
Peru melaju ke partai pamungkas, menghadapi Brasil, yang melumat mereka lima gol tanpa balas di laga terakhir fase penyisihan Grup A.