Jakarta, (ANTARA) - Depdiknas dan Badan Standar Nasional pendidikan (BSNP) telah menyiapkan standar pelayanan bagi pendidikan anak usia dini (PAUD) untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan pada tingkat pra sekolah yang mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
"BSNP dan Direktorat PAUD Depdiknas telah menyelesaikan standar pelayanan umum yang meliputi standar isi, kompetensi, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana yang diharapkan akan meningkatkan mutu layanan pendidikan usia dini," kata Dirjen pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) Depdiknas, Hamis Muhammad, di Jakarta, (16/11).
Ia mengatakan, pertumbuhan lembaga PAUD tidak bisa dihentikan dan terus berkembang pesat sehingga pemerintah perlu membuat standardisasi pelayanan pendidikan.
Dirjen PNFI lebih lanjut mengakui masih banyak lembaga PAUD di Tanah Air yang belum penuhi standar namun kondisi tersebut lebih baik ketimbang anak diserahkan pada pengasuhan keluarga utamanya keluarga ekonomi lemah yang cenderung kurang memberikan perhatian dalam pengasuhan anak.
Jumlah anak pada usia PAUD di Indonesia saat ini mencapai 30 juta namun baru terlayani sekitar 20 persen atau 14,5 juta orang sedangkan 50 persen lainnya tetap dilayani oleh lembaga PAUD namun kualitasnya tidak terjamin," kata Dirjen Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) Depdiknas, di Jakarta, Senin.
Lebih lanjut Hamid mengatakan, layanan PAUD ke depan akan disinergikan antara aspek pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan dan perlindungan anak sehingga menjadi layanan holistik integratif bekerja sama dengan Unesco.
Indonesia memiliki kepedulian besar terhadap PAUD karena telah menjadi kesepakatan negara-negara anggota Unesco (Badan PBB yang membidangi Pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan) terkait pendidikan untuk semua (education for all-EFA), yakni pada tahun 2015 angka partisipasi kasar (APK) sebesar 72 persen.
APK PAUD di Indonesia tahun 2008 lalu baru mencapai 50,6 persen dan akhir tahun 2009 diharapkan bisa meningkat menjadi sebesar 53 persen. "Kita harus bekerja keras untuk mencapai APK sebesar 72 persen karena hal tersebut sudah menjadi komitmen bersama anggota Unesco".
Sebelumnya, Dirjen PNFI Depdiknas menjelaskan rencana Konferensi Internasional Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berlangsung pada tanggal 19-20 November 2009 di Surabaya.
Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) Depdiknas bekerja sama dengan PINNACLE Internasional Singapura dan Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Kegiatan yang baru pertama kali diselenggarakan di Indonesia direncanakan akan menghadirkan 17 pembicara ahli dari Amerika Serikat, Australia, dan Singapura, sedangkan dari dalam negeri antara lain Mendiknas Mohammad Nuh, Dirjen PNFI Hamid Muhammad, dan sebagainya.
Direncanakan sekitar 500 peserta dari dalam dan luar negeri ikut berpartisipasi dalam konferensi tersebut, antara lain Singapura, Vetnam, Jerman, Thailand, Filipina.(*)