Mataram (ANTARA) - Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian mengingatkan peran penting Pancasila sebagai sumber kekuatan Indonesia dalam menghadapi perang siber yang dapat memecah belah bangsa, salah satunya maraknya berita bohong atau hoaks di media sosial.
"Pusat kekuatan Indonesia itu Pancasila khususnya sila ketiga. Itu artinya kita punya kemampuan dan kekuatan serta kebebasan untuk bergerak karena sebenarnya negara ini punya kekuatan dan sumber daya yang hebat," kata Hinsa dalam sambutannya pada Grand Launching Gov-CSIRT di sela-sela Focus Group Discussion (FGD) Penyelenggaraan Penanggulangan dan Pemulihan Insiden Siber Sektor Pemerintah dengan tema "Kolaborasi Instansi Pemerintah Dalam Menghadapi Tantangan Keamanan Siber Nasional", di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Rabu.
Baca juga: Presiden: Terorisme dan radikalisme masih menjadi tantangan serius
Baca juga: Habib Rizieq: 10 alasan pilih Prabowo-Sandi
Baca juga: Pemprov ingatkan Kalteng adalah Bumi Pancasila
Sebagai sumber kekuatan bangsa Indonesia, kata dia, Pancasila juga merupakan rangkaian untuk mencapai cita- cita dan tujuan berdirinya NKRI, yakni masyarakat adil dan makmur.
"Oleh sebab itu kita harus bersatu dan menjadikan Pancasila sebagai dasar negara dan strategi untuk menjadi pusat kekuatan bangsa Indonesia," papar Hinsa.
Pusat kekuatan ini, lanjut Hinsa, juga harus dapat memperoleh kemampuan bangsa Indonesia untuk bergerak dan bertindak demi mencapai tujuan bangsa dan bernegara.
"Seperti zaman dahulu saat kita dijajah dengan penjajah dan negara yang dijajah menderita. Tapi nenek moyang kita sadar dan tidak mau menderita terus menerus dan merdeka. Untuk merdeka itu kita harus bersatu," tandas Hinsa.
Dalam teknologi informasi yang begitu pesat dan maju seperti sekarang ini, ancaman terhadap serangan siber juga meningkat.
Serangan siber, kata dia, tidak hanya berbentuk fisik, seperti serangan siber yang merusak sistem jaringan infrastruktur. Namun juga serangan non fisik seperti maraknya penyebaran berita hoaks dan lainnya di media sosial.
"Serangan siber non fisik ini melalui berita hoaks dapat menimbulkan permusuhan dan perpecahan. Ini harus diwaspadai. Namun, hal tersebut tergantung bagaimana masyarakat menyikapi berita-berita yang ada di media sosial," ucapnya.
Berita Terkait
BSSN tingkatkan kesadaran keamanan siber
Jumat, 1 November 2024 6:38
Diskominfo Mataram masuk peringkat 30 Top Instansi NCE BSSN
Kamis, 19 September 2024 20:08
BSSN bentuk satgas amankan gelaran HLF MSP 2024 dan IAF
Senin, 2 September 2024 5:59
Kemenkominfo gaet BSSN dalam mitigasi
Kamis, 22 Agustus 2024 19:09
Kemenkominfo menelusuri dugaan kebocoran data BKN
Senin, 12 Agustus 2024 15:33
BSSN sebutkan 47.729 anomali trafik di sektor keuangan 2023
Kamis, 27 Juni 2024 19:18
KIP jajaki BIN hingga Kejagung demi keterbukaan informasi publik
Jumat, 17 Mei 2024 19:54
BSSN-PT PAL kerja sama lindungi informasi industri pertahanan
Selasa, 16 Januari 2024 7:37