Sri Mulyani menggandeng influencer perangi hoaks

id Sri Mulyani Indrawati ,hoaks,Surya Sahetapy

Sri Mulyani menggandeng influencer perangi hoaks

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara Seminar Keterbukaan Publik 2019 di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (29/7/2019). (ANTARA/AstridFaidlatulHabibah)

Mataram (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berencana menggandeng influencer Surya Sahetapy untuk membantu memperluas penyebaran informasi tentang keuangan negara agar masyarakat bisa memperoleh data yang tepat.

“Kami juga akan mengajak influencer agar masyarakat mempunyai informasi keuangan negara yang tepat sehingga mereka tidak dihinggapi oleh informasi yang salah,” kata Sri Mulyani saat acara Seminar Keterbukaan Publik 2019 di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin.

Salah satu contoh yang telah ditempuh oleh Sri Mulyani dan Surya Sahetapy adalah memperkenalkan aplikasi dan web resmi milik Kementerian Keuangan yaitu  Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi ( PPID) Kemenkeu melalui akun pribadi Surya, seperti instagram, twitter, dan youtube.

“Tadi Surya sudah menyertakan akun resmi kita PPID di instagram story dan sudah ditonton sebanyak 27 ribu orang,” ujarnya.

Sri Mulyani mengatakan hal tersebut berkaitan dengan banyaknya informasi yang salah atau hoaks di kalangan masyarakat sehingga mengakibatkan adanya pemahaman yang tidak tepat terkait suatu isu.

“Karena di era keterbukaan informasi ini persoalan paling rumit itu terlalu banyak informasi yang kurang tepat,” katanya.

Selain mengajak influencer, Sri Mulyani juga berencana menggandeng para pemangku kepentingan untuk turut berperan aktif menyebarkan berita yang benar kepada masyarakat.

“Kita juga minta pemangku kepentingan yang bisa mempengaruhi masyarakat karena ini adalah bangsa kita dan tanggung jawab kita,” katanya.

Menurutnya, jika upaya tersebut berhasil maka masyarakat tidak akan mudah terpengaruh oleh berita bohong yang mungkin mengakibatkan terjadi adanya pergesekan di tengah masyarakat.

“Sehingga pada akhirnya masyarakat bisa membedakan informasi hoaks dan kredibel, jadi itu yang harus kita perangi sekarang,” ujarnya.