"Kami memiliki hubungan kerja yang sangat baik dengan pemerintah Iran," kata wanita menteri tersebut sebagaimana dikutip Australian Broadcasting Corporation (ABC).
Payne menambahkan, "Kami berbicara dengan mereka secara rutin, kami memiliki kedutaan besar di Iran, yang merupakan sesuatu yang banyak negara tak bisa katakan."
Sementara itu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan sangat banyak minyak mentah yang diperlukan oleh Canberra dikirim melalui Teluk. Ia menambahkan pemerintah telah memutuskan bahwa Australia berkepentingan "untuk bekerja sama dengan mitra internasional kita untuk memberikan sumbangan. Sumbangan kita akan terbatas dalam jumlah dan akan terikat waktu".
Sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Iran, IRNA --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa, Payne menyatakan, "Masalah buat Amerika Serikat adalah urusan mereka, tapi kita mendukung kepentingan nasional kita, dan memajukan keamanan nasional kita, sebagaimana yang diharapkan rakyat Australia dari Pemerintah."
"Saya tidak mengatakan kami berbenturan (dengan AS). Setiap negara membuat keputusan sendiri," kata sang menteri itu.
Sejalan dengan kebijakan fobia-Iran, pemerintah Amerika berusaha membentuk koalisi di Teluk --yang akan meningkatkan ketegangan di wilayah itu lebih dari sebelumnya.
Banyak negara --termasuk Jepang, Jerman, Prancis dan Spanyol-- sejauh ini telah menolak bergabung dengan koalisi maritim tersebut.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi menggambarkan kemungkinan kehadiran Zionis di Teluk Persia sebagai ancaman nyata terhadap Iran. Ia juga mengatakan bahwa memerangi kehadiran mereka adalah hak Iran.
Mousavi mengatakan Iran yakin koalisi itu provokatif. Ia juga menyatakan Iran menganggap setiap kehadiran penguasa pendudukan Zionis di dalam koalisi tersebut sebagai tidak sah.
Sumber: IRNA