Pejuang kemanusiaan Joserizal Jurnalis akan dimakamkan di TPU Pondok Rangon

id MeR-C ,Jose rizal,Palestina,Joserizal

Pejuang kemanusiaan Joserizal Jurnalis akan dimakamkan di TPU Pondok Rangon

Pembina MER-C Joserizal Jurnalis memberikan keterangan kepada awak media di Kantor Sekretariat MER-C, Kramat Lontar, Jakarta Pusat, Sabtu (25/5/2019). (ANTARA/Laily Rahmawaty)

Jakarta (ANTARA) - Pendiri sekaligus Pembina Komite Penyelamatan Darurat Medis (Medical Emergency Rescue Committee/MER-C)  Joserizal Jurnalis telah meninggal dunia pada hari ini pukul 00.38 WIB.

"Mohon dimaafkan segala kesalahan dan kekhilafan beliau. Terima kasih atas segala doa dan perhatian dari kerabat, teman, relasi, saudara-saudara seperjuangan selama beliau sakit hingga akhir hayatnya," kata Humas MER-C Rima melalui keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.

Baca juga: Pejuang kemanusiaan Joserizal Jurnalis akan dimakamkan di TPU Pondok Rangon

Ia mengatakan jenazah akan disemayamkan di Pendopo Silaturahim Jl. Kalimanggis Raya No.90, Cububur Bekasi.

Jenazah selanjutnya akan dishalatkan setelah Dzuhur di Masjid Silaturahim dan akan dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur.

Sementara itu, Presidium Divisi Konstruksi MER-C Faried Thalib, saat dihubungi ANTARA, juga membenarkan hal itu. Ia mengatakan jenazah akan dimandikan pukul 09.00 WIB, kemudian akan dilakukan prosesi sholat Dzuhur dan sholat jenazah dan langsung dimakamkan sembari menunggu adik almarhum, Dr. Riri.

Faried mengatakan bahwa almarhum meninggal karena sakit jantung di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta Barat.

"Meninggalnya iya di rumah sakit untuk 20 hari di (RS) Harapan Kita, Jakarta Barat," katanya.

Pria kelahiran 11 Mei 1963 itu, kata Faried, telah dirawat di rumah sakit tersebut selama 20 hari untuk mengobati sakit jantung yang telah diderita selama hampir tiga tahun.

Sementara itu, Faried mengatakan bahwa pemakaman akan dihadiri oleh seluruh keluarga besar MER-C dan beberapa perwakilan LSM lain seperti FPI, PSDMI dan lainnya.

"Sudah ada yang nelepon. Ada dari FPI, dari PSDMI dan ada yang lain-lain," katanya.