Jakarta (ANTARA) - Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia menyetujui pinjaman sebesar 300 juta dolar AS untuk mendukung Pemerintah Indonesia melaksanakan reformasi pada sektor keuangan guna membantu mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan mencapai tujuan kesejahteraan bersama.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan pemerintah telah mengambil langkah penting untuk memperkuat sektor keuangan khususnya pengawasan keuangan dan pengelolaannya di masa krisis.
“Sekarang percepatan reformasi untuk meningkatkan efisiensi dan inklusi tanpa mengabaikan stabilitas diperlukan untuk membiayai kurangnya infrastruktur dan memperluas peluang ekonomi bagi individu dan usaha di Indonesia,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Sekitar setengah penduduk dewasa Indonesia tidak memiliki rekening bank, sehingga mereka memiliki kesempatan yang terbatas untuk berinvestasi bagi masa depan dan mendapatkan perlindungan dari guncangan finansial serta nonfinansial.
Selain itu, terbatasnya layanan keuangan dan kurangnya insentif untuk tabungan jangka panjang juga menciptakan risiko lebih lanjut bagi individu serta membatasi peluang investasi di sektor-sektor penting seperti infrastruktur.
Oleh sebab itu, pinjaman dari Bank Dunia tersebut akan digunakan untuk mendukung kebijakan pembangunan dengan memberikan bantuan anggaran bagi agenda reformasi Indonesia di tiga bidang kebijakan utama.
Pertama adalah menambah ukuran sektor keuangan dengan memperluas jangkauan dan produk pasar keuangan serta memobilisasi tabungan jangka panjang sehingga akan meningkatkan ketersediaan dana dan akses bagi individu dan perusahaan.
Kedua, meningkatkan efisiensi sektor keuangan dengan praktik yang lebih transparan, andal, dan berbasis teknologi sehingga menguntungkan individu maupun perusahaan dengan menyalurkan tabungan untuk peluang investasi paling produktif dengan cara lebih murah, cepat, dan aman.
Ketiga yakni menahan guncangan sektor keuangan dengan memperkuat kerangka kerja resolusi, mempromosikan praktik keuangan berkelanjutan, dan membangun mekanisme keuangan risiko bencana sehingga mampu melindungi masyarakat maupun aset Indonesia.
Country Director Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen mengatakan pemerintah tetap harus melindungi masyarakat yang belum mencapai keamanan finansial kelas menengah meski fundamental makroekonomi Indonesia masih kuat dengan tingkat kemiskinan hanya satu digit.
“Sektor keuangan yang sehat dan baik sangat penting untuk mempertahankan pertumbuhan Indonesia serta mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi pemerintah dan pengentasan kemiskinan terutama di tengah kondisi global yang terus menantang,” ujarnya.
Dukungan Bank Dunia untuk reformasi sektor keuangan di Indonesia merupakan komponen penting dari Kerangka Kerja Kemitraan Negara Kelompok Bank Dunia untuk Indonesia yang terfokus kepada prioritas pemerintah.
Berita Terkait
Menkeu Sri Mulyani diskusikan asesmen IMF dan Bank Dunia
Selasa, 19 Maret 2024 5:43
Menko Perekonomian Airlangga optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia capai target pada 2024
Selasa, 6 Februari 2024 4:58
Menteri Sandiaga sebut Bank Dunia setuju beri Rp465 miliar
Senin, 27 November 2023 7:18
Kejati NTB mengawal proyek SPAM Pantai Selatan bernilai Rp151 miliar
Kamis, 23 November 2023 15:43
Tim Bank Dunia mengunjungi lokasi budidaya rumput laut
Jumat, 3 November 2023 6:56
Kendari dapat bantuan dana pengelolaan sampah dari Bank Dunia
Senin, 28 Agustus 2023 21:05
Pemulihan ekonomi membuat RI kembali ke kelas menengah atas
Senin, 3 Juli 2023 21:09
Sistem kerja fleksibel dorong perempuan bekerja
Kamis, 16 Februari 2023 21:12