Video viral tiga remaja putri buka bra dibuat dalam kondisi mabuk miras

id Viral,Video,Miras

Video viral tiga remaja putri buka bra dibuat dalam kondisi mabuk miras

Screeshot dari video ketiga remaja putri yang sudah menyebarluas di masyarakat Pulang Pisau. (ANTARA/Sceenshot)

Mataram (ANTARA) - Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Palangka Raya Kalimantan Tengah Kompol Todoan Agung Gultom mengatakan, bahwa video tiga remaja putri yang sempat viral di dunia maya dengan membuka dan memamerkan bagian tubuhnya yang sensitif saat live di Instagram itu, ternyata semuanya dalam kondisi mabuk minuman keras

"Dari hasil pemeriksaan kami, mereka membuat video itu hanya iseng-iseng saja, karena saat itu mereka juga dalam kondisi mabuk minuman keras," kata Todoan di Palangka Raya, Sabtu.

Baca juga: Viral, video tiga remaja putri live Instagram buka bra pamerkan bagian tubuhnya yang sensitif

Gultom menjelaskan, pihaknya sampai saat ini masih melakukan penyelidikan menganai kasus tersebut. Bahkan tiga remaja putri tersebut sudah diamankan dan wajib lapor, karena perkara tersebut masih terus diselidiki anggotanya.

Mengenai pembuatan video yang dilakukan remaja purti yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Pulang Pisau itu, dilakukan di sebuah wisma yang berada di Kota Palangka Raya.

"Iya benar, video yang beredar tersebut dilakukan di sebuah wisma. Untuk pemilik wisma tidak bisa kita salahkan dalam hal ini," kata Mantan Kapolsek Ketapang Kabupaten Kotawaringin Timur itu.

Baca juga: Viral video tiga remaja putri live Instagram buka bra, polisi selidiki penyebarnya

Mengenai adanya dugaan keterkaitan mereka yang melakukan kegiatan prostitusi dalam jaringan atau online, Gultom dengan lantang menjawabnya, bahwa hal tersbut sama sekali tidak ada.

Namun pihaknya dalam hal ini hanya melakukan penyelidikan terhadap kasus yang kini sudah menjadi atensi dari pimpinan, karena video tersebut sudah sangat meresahkan masyarakat.

"Intinya masih dalam lidik ya, siapa yang salah kami masih melakukan pemeriksaan terlebih dahulu," ucapnya.

Ditambahkan Perwira Polri berpangkat melati satu tersebut, pihaknya juga sudah mengerahkan personelnya guna menyelidiki perkara tersebut, sehingga siapa yang akan ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara itu masih terus diselidiki.

"Ini perkaranya anak di bawah umur jadi ini tidak sembarangan pihak kami menanganinya, makanya ini perlu waktu cepat dalam penanganan seperti ini," demikian Gultom.