Bupati Karawang sembuh dari COVID-19 selesai menjalani isolasi

id CORONA,covid-19,corona karawang,dampak corona,Bupati Karawang sembuh dari COVID-19,Bupati Karawang selesai jalani isolas

Bupati Karawang sembuh dari COVID-19 selesai menjalani isolasi

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana. (ANTARA/Ali Khumaini)

Karawang (ANTARA) - Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana yang sembuh dari COVID-19 telah selesai menjalani isolasi mandiri dan dibolehkan beraktivitas setelah dipastikan kondisinya benar-benar sehat.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Karawang Fitra Hergyana, di Karawang, Senin, mengatakan, bupati merupakan pasien positif pertama yang dinyatakan sembuh dari virus corona di Karawang.

Saat ini bupati telah selesai menjalani isolasi mandiri selama 14 hari setelah dinyatakan sembuh. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan lanjutan di Rumah Sakit Umum Daerah setempat.

“Alhamdulillah pemeriksaan atau screening kesehatan ibu bupati hasilnya bagus. Kami harap pasien yang dinyatakan sembuh lainnya juga kondisinya semakin membaik,” kata Fitra.

Seiring dengan itu, maka bupati sudah mulai aktif beraktivitas dan bekerja seperti biasa, meski untuk sementara ini lebih banyak dilakukan di rumah dinas.

Fitra mengatakan pada Senin ini tidak ada penambahan jumlah orang yang terkonfirmasi positif. Justru ada dua orang positif COVID-19 dinyatakan sembuh.

Ia mengatakan, sejak beberapa hari terakhir hingga saat ini tingkat kesembuhan COVID-19 di Karawang cukup tinggi.

Hal tersebut karena secara penanganan tim medis Karawang bekerja dengan baik dan didukung adanya alat Polymerase Chain Reaction (PCR) di Rumah Sakit Paru Jatisari Karawang. Sehingga, hasil uji swab pasien hanya membutuhkan waktu paling lama 24 jam.

Pada Senin ini jumlah orang yang terkonfirmasi positif di Karawang mencapai 89 orang, terdiri atas delapan orang meninggal dunia, 48 orang dalam perawatan dan 33 orang sembuh.

Kemudian jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 219 orang, terdiri atas 153 orang sembuh, 57 orang dalam pengawasan dan sembilan orang meninggal.

Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 3.874 orang, terdiri atas 2.438 orang selesai pemantauan dan 1.436 orang masih dalam pemantauan. (KR-MAK)