PANTAI BARAT SUMBAWA RAWAN PENCURIAN TERNAK

id



         Sumbawa Barat, NTB,  (ANTARA) - Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat Mulyadi mengatakan perairan pantai barat di daerah ini rawan pencurian ternak.

         "Hal ini berdasarkan hasil pantauan yang sudah dilakukan petugas,  bahwa perairan pantai barat Sumbawa kerap digunakan sebagai jalur pencurian ternak milik masyarakat," katanya di Taliwang, ibu kota Kabupaten Sumbawa Barat (24/7).

         Ia mengatakan tingkat kerawanan itu cenderung meningkat setiap tahun, setidaknya dua sampai tiga kasus pencurian ternak yang menggunakan jalur laut terjadi di perairan tersebut.

          Meningkatnya kasus tersebut telah menimbulkan keresahan warga pesisir,  bahkan masyarakat sempat membakar perahu nelayan yang diduga milik pencuri atau perampok ternak.

         "Ini fakta yang mengkhawatirkan, nelayan menjadi tidak aman. Kami berharap kerawanan jalur laut ini menjadi perhatian pihak terwenang termasuk TNI Angkatan Laut," katanya.

          TNI Angkatan Laut juga diharapkan memprioritaskan pengawasan pantai bagian barat. Patroli bukannya tidak dilakukan kepolisian dan petugas dari Kesbangpol Linmas, tetapi akibat terbatasnya peralatan dan personel, operasionalnya sulit dilakukan.

          Sejumlah personel Pangkala TNI Angkatan Laut Nusa Tenggara Barat sempat meninjau Desa Kertasari, Kecamatan Taliwang terkait rencana membangun pos, namun hingga sekarang belum ada tindak lanjut, padahal pemerintah sudah menyatakan kesanggupan menyediakan lahan.

          Ia mengatakan wilayah Desa Pota Tano, Labuhan Lalar, Lalar Liang dan beberapa wilayah di Desa Goa di Kabupaten Sumbawa Barat merupakan kawasan yang kerap menjadi sasaran perampok ternak.

         Polisi setempat menyatakan perampok ternak itu umumnya berasal dari luar Pulau Sumbawa, mereka menjalankan aksinya dengan perahu bermesin dan melintasi perairan Selat Alas.

           Kasus terakhir terjadi pada 12 Juni 2010, satu perahu berikut empat ekor sapi dan kerbau ditemukan mengapung di perairan Lalar dalam kondisi terikat diatas perahu karena ditinggalkan perampok.    
     Ia mengatakan tidak diketahui penyebab perahu dan ternak tersebut ditinggalkan, mungkin karena msein mati atau sebab lain, namun yang pasti dua ekor ternak mati dan dua ekor lainnya bisa diamankan polisi.

           "Ratusan nelayan bahkan mengambil paksa perahu yang diamankan polisi kemudian membakarnya. Akibat peristiwa tersebut, warga dari dua pulau yang berbeda menjadi saling curiga," katanya.

          Menurut dia beberapa nelayan pernah bertemu dengan kelompok pencuri di tengah laut yang membatasi wilayah Lombok dan Sumbawa Barat, mereka bahnan saling menantang.

          "Ini ancaman serius. Kami mengusulkan kepada Kantor Kesbangpol Linmas Provinsi NTB untuk memikirkan pembangunan pos pengaduan langsung di beberapa titik pantai di Pulau Sumbawa (bagian barat) dan Lombok," kata Mulyadi.(*)