Curhat tukang ojek pangkalan hanya bawa Rp20 ribu ke rumah saat pandemi COVID-19

id LEBAK,pengemudi ojek,penurunan pendapatan

Curhat tukang ojek pangkalan hanya bawa Rp20 ribu ke rumah saat pandemi COVID-19

Sejumlah pengemudi ojek pangkalan di Kabupaten Lebak, Banten mengeluhkan menurunya pendapatan hingga 80 persen akibat dampak pandemi virus corona baru atau COVID-19.

Kami sangat terpukul merosotnya penghasilan sebagai pengemudi ojek dari semula Rp100.000 menjadi Rp20.000. Pendapatan sebesar itu hanya bisa bertahan menghidupi dua anak
Lebak (ANTARA) - Sejumlah pengemudi ojek pangkalan di Kabupaten Lebak, Banten mengeluhkan turunnya pendapatan hingga 80 persen akibat adanya pandemi virus Corona baru atau COVID-19.

"Biasanya, pendapatan di hari-hari normal rata-rata Rp100.000, namun saat ini paling antar pulang ke rumah membawa uang Rp20.000 per hari," kata Ani Sutarkip (50) seorang pengemudi ojek pangkalan Stasiun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Jumat.

Menurut dia, turunnya pendapatan itu sudah berlangsung sekitar tiga bulan atau sejak pemerintah memberlakukan pencegahan virus Corona dan menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran wabah tersebut.

Kondisi itu telah membuat masyarakat harus menghabiskan aktivitas di rumah dan mengurangi kegiatan yang bisa mengundang massa banyak maupun kerumunan, sehingga berdampak terhadap perekonomian, termasuk pendapatan ojek.

"Kami sangat terpukul merosotnya penghasilan sebagai pengemudi ojek dari semula Rp100.000 menjadi Rp20.000. Pendapatan sebesar itu hanya bisa bertahan menghidupi dua anak," katanya menjelaskan.

Begitu juga pengemudi ojek pangkalan Pasar Rangkasbitung, Maman (45) yang mengaku adanya penurunan jumlah penumpang dan pendapatan usai penyebaran COVID-19 makin meluas.

Padahal, kata dia, biasanya usai Lebaran bisa membawa uang Rp300.000 karena ramainya penumpang yang berbelanja ke Pasar Rangkasbitung.

Dengan sepinya penumpang tersebut, maka sebagian besar pengemudi ojek terpaksa menghabiskan waktu dengan mengobrol sambil duduk-duduk di pangkalan.

"Kami pagi ini hanya baru mendapatkan dua penumpang dengan menghasilkan Rp20.000," ujarnya

Meski demikian, Maman merasa terbantu dengan pemberian bantuan sosial dari pemerintah yang disalurkan sebelum Lebaran.

Pembagian dana bantuan langsung tunai itu, kata dia, sangat meringankan beban ekonomi keluarga dan bisa memenuhi kebutuhan pangan.

"Kami merasa terbantu adanya dana BLT itu, karena pendapatan ojek pangkalan sangat terpuruk akibat Corona," ujarnya.

Beberapa pengemudi ojek pangkalan Terminal Mandala Kabupaten Lebak juga mengatakan bahwa mereka sangat terpukul dengan merebaknya COVID-19 hingga pendapatan merosot dibandingkan hari normal.

Biasanya, ojek di wilayah tersebut mengandalkan pemasukan dari penumpang bus, namun saat pandemi COVID-19, semua bus trayek AKAP maupun AKDP tidak beroperasi.

"Kami berharap pandemi COVID-19 segera berakhir dan kembali pendapatan normal," katanya menjelaskan.