DEKRANASDA NTB PACU KREATIVITAS DESAIN BATIK KHAS

id


          Mataram,  (ANTARA) - Pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat terus berupaya memacu kreativitas desain busana tenun ikat dan batik khas, guna menghasilkan produk kerajinan yang dapat menembus pasar nasional dan internasional.

         Juru Bicara Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Lalu Moh. Faozal, di Mataram (10/12) mengatakan, salah satu upaya nyata dalam memacu kreativitas desain busana tenun ikat dan batik khas NTB itu yakni menggelar perlombaan desain busana dan batik yang berciri khas kedaerahan.

         "Lomba desain busana tenun ikat dan batik khas NTB itu akan digelar di Mataram, Sabtu (11/12) malam, yang melibatkan peserta dari 10 kabupaten/kota dan perwakilan instansi vertikal yang ada di wilayah NTB," ujarnya.

         Faozal mengatakan, lomba desain busana tenun ikat dan batik khas NTB itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan memperingati HUT ke-52 Pemerintah Provinsi NTB, 17 Desember 2010.

         Penyelenggara lomba merupakan pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTB yang diketuai Hj.Rabiatul Adawiyah, SE. Secara "ex officio" Ketua Dekranasda NTB dijabat oleh istri dari Gubernur NTB, yang merangkap Ketua Tim Penggerak PKK NTB.

        Panitia penyelenggara melibatkan Ratih Sanggarwati, seorang peragawati, model, pemain sinetron, dan pengusaha, sebagai juri utama lomba desain itu. Juri lainnya berasal dari NTB masing-masing Epul Daeng Hasanu selaku pemilik Rumah Model Epul di Mataram, dan Endah Hamidi, perancang busana dan pengelola butik di Mataram.

        "Panitia juga menyediakan hadiah menarik untuk pemenang lomba, dengan total hadiah uang tunai sebesar Rp35 juta," ujarnya.

        Sementara itu, Kepala Biro Ekonomi Setda NTB H. Abdul Haris, selaku salah seorang panitia penyelenggara lomba desain busana tenun ikat dan batik khas NTB mengatakan, perlombaan tersebut merupakan kegiatan yang ke-10 yang digelar setiap tahun dan semuanya dimotori oleh pengurus Dekranasda NTB.

        Untuk tahun ini perlombaan desain busana tenun ikat dan batik khas NTB itu, mencakup tiga jenis kegiatan yakni lomba desain busana kerja, lomba desain busana malam namun bernuansa muslim dan lomba desain busana kasual (batik khas Sasambo).

        Batik Sasambo merupakan jenis batik yang mulai dikembangkan pada 2010 yang mencirikan budaya Sasak (etnis Lombok), Samawa (etnis Sumbawa) dan Mbojo (etnis Bima-Dompu).

        Pesertanya ditargetkan berjumlah 60 orang utusan masing-masing Dekranasda kabupaten/kota dan instansi vertikal di wilayah NTB.

        "Panitia juga mengundang pengurus Dharma Wanita dari Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan sejumlah artis dan perancang busana tingkat nasional," ujar Haris.(*)