PLN gerak cepat pulihkan suplai listrik saat banjir bandang melanda Bima

id PT PLN,Banjir Bandang Bima,PLN UP3 Bima

PLN gerak cepat pulihkan suplai listrik saat banjir bandang melanda Bima

Petugas PLN UP3 Bima melakukan perbaikan jaringan listrik yang terganggu akibat banjir bandang di Kabupaten Bima, NTB. (ANTARA/HO/PLN)

Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) terus bergerak cepat memulihkan suplai listrik yang terdampak akibat banjir bandang di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bima Maman Sulaeman menjelaskan bahwa 93 persen atau 7000 masyarakat telah kembali menikmati listrik

"Hingga saat ini, 50 gardu dari 54 gardu distribusi yang mengalami gangguan telah berhasil dinormalkan. Tentunya berkat doa dan kerja keras dari tim yang dibantu oleh masyarakat," ujar Maman.

Sebanyak tiga gardu distribusi yang mengalirkan listrik untuk 150 pelanggan PLN yang berada di Desa Campa, belum bisa dilakukan perbaikan hingga malam ini karena akses jalan yang terputus. Untuk satu gardu yang berlokasi di Desa Nisa, Kecamatan Woha, menyuplai 150  pelanggan di desa tersebut  saat ini sedang dalam proses pemeliharaan setelah terendam air. Selebihnya, sebanyak kurang lebih 200 pelanggan belum bisa disambung karena kondisi jaringannya berbahaya untuk dialiri listrik. 

"Kami harus pastikan kondisi instalasi listrik, baik milik PLN ataupun pelanggan aman sebelum kami aliri listriknya. Apabila kondisi masih belum aman, kami tidak akan alirkan listriknya. Keselamatan masyarakat tetap yang utama," jelas Maman.

Tidak hanya dari PLN UP3 Bima, tambahan personel didatangkan dari PLN UP3 Sumbawa, PLN Unit Pelaksana Pembangkitan Tambora dan mitra kerja untuk mempercepat pemulihan sistem. 

"Total 65 petugas  diterjunkan untuk mempercepat proses pemulihan sampai malam ini. Semua disiagakan di 3 lokasi, yaitu Monta, Woha dan Bolo," ucap Maman.

Sebelumnya diberitakan, banjir bandang yang melanda Kecamata  Woha, Monta, dan Bolo, pada Jumat (2/4) telah mengakibatkan 54 gardu distribusi PLN terdampak dan mengakibatkan 7500 masyarakat di 26 desa terputus aliran listriknya. 

Maman juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap bahaya kelistrikan yang mungkin terjadi, salah satunya dengan segera matikan listrik apabila air masuk ke dalam rumah.

"Tetap hati hati. Matikan segera listrik kalau air masuk ke rumah untuk menghindari arus hubung singkat yang dapat membahayakan keselamatan masyarakat," kata Maman.