Dispar Mataram segera mengevakuasi lapak PKL terdampak banjir rob
Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, segera melakukan evakuasi terhadap sejumlah lapak pedagang kaki lima (PKL) di objek wisata Taman Loang Baloq yang terdampak dan tertimbun pasir akibat banjir rob.
"Lapak PKL yang tertimbun akibat banjir rob pada Rabu (26/5) ada tiga unit, sementara tujuh unit lainnya sudah kami angkat sehari setelah banjir rob karena kondisinya masih memungkinkan," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Jumat.
Hal itu disampaikan Denny saat ditemui di objek Wisata Loang Baloq bersama Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram, untuk melihat dampak banjir rob di kawasan tersebut.
Khusus untuk tiga lapak yang tertimbun, katanya, saat itu belum bisa dievakuasi karena kekurangan tenaga dan peralatan. Untuk itu, evakuasi akan kami lakukan setelah proses pembersihan tumpukan sampah diselesaikan dua hari ke depan.
"Tiga lapak itu akan kami pindah ke tempat yang lebih aman dari gelombang pasang, begitu juga dengan sejumlah lapak di sekitarnya akan kami carikan lokasi lain," katanya.
Dikatakan, lokasi yang ditempati PKL saat ini merupakan bagian Taman Loang Baloq yang akan direvitalisasi secara menyeluruh.
Lebih jauh Denny mengatakan, dalam perencanaan kegiatan revitalisasi objek wisata Taman Loang Baloq dengan anggaran Rp11,7 miliar, akan dibangun tanggul penahan gelombang serta sumur resapan sebagai antisipasi dampak banjir rob ke depan.
"Jadi tidak ada masalah, banjir rob yang melanda kawasan objek wisata Taman Loang Baloq tidak mempengaruhi rencana kegiatan revitalisasi. Proses persiapan tetap berjalan, bahkan kami targetkan akan tender pada 10 Juni 2021," katanya.
Menurutnya, tanggul yang akan dibangun itu memiliki panjang sekitar 50 meter, dengan ketinggian 1,5 meter hingga 2 meter. Keberadaan tanggul bisa berfungsi menahan gelombang ketika terjadi musim angin barat sekaligus antisipasi banjir rob.
Lokasi areal revitalisasi objek Taman Loang Baloq pascabanjir rob kondisinya memang tergenang seperti kolam renang. Tapi kondisi itu tidak mempengaruhi struktur bangunan.
"Pada areal revitalisasi, kita tidak ada membangun dengan kontruksi gedung tinggi. Kita hanya akan membangun sebuah plaza sebagai tempat pementasan berbagai atraksi seni dan budaya," katanya.
Akan tetapi, untuk menghindari terjadinya genangan air karena kondisi tanahnya lebih rendah dari permukaan laut, akan dibangun sumur resapan dengan jumlah yang banyak serta disiapkan mesin sedot air ketika sumur resapan penuh.
"Kondisi ini sudah kita pikirkan dengan berbagai solusi. Apalagi, bencana banjir rob tidak terjadi setiap hari," katanya.
"Lapak PKL yang tertimbun akibat banjir rob pada Rabu (26/5) ada tiga unit, sementara tujuh unit lainnya sudah kami angkat sehari setelah banjir rob karena kondisinya masih memungkinkan," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Jumat.
Hal itu disampaikan Denny saat ditemui di objek Wisata Loang Baloq bersama Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram, untuk melihat dampak banjir rob di kawasan tersebut.
Khusus untuk tiga lapak yang tertimbun, katanya, saat itu belum bisa dievakuasi karena kekurangan tenaga dan peralatan. Untuk itu, evakuasi akan kami lakukan setelah proses pembersihan tumpukan sampah diselesaikan dua hari ke depan.
"Tiga lapak itu akan kami pindah ke tempat yang lebih aman dari gelombang pasang, begitu juga dengan sejumlah lapak di sekitarnya akan kami carikan lokasi lain," katanya.
Dikatakan, lokasi yang ditempati PKL saat ini merupakan bagian Taman Loang Baloq yang akan direvitalisasi secara menyeluruh.
Lebih jauh Denny mengatakan, dalam perencanaan kegiatan revitalisasi objek wisata Taman Loang Baloq dengan anggaran Rp11,7 miliar, akan dibangun tanggul penahan gelombang serta sumur resapan sebagai antisipasi dampak banjir rob ke depan.
"Jadi tidak ada masalah, banjir rob yang melanda kawasan objek wisata Taman Loang Baloq tidak mempengaruhi rencana kegiatan revitalisasi. Proses persiapan tetap berjalan, bahkan kami targetkan akan tender pada 10 Juni 2021," katanya.
Menurutnya, tanggul yang akan dibangun itu memiliki panjang sekitar 50 meter, dengan ketinggian 1,5 meter hingga 2 meter. Keberadaan tanggul bisa berfungsi menahan gelombang ketika terjadi musim angin barat sekaligus antisipasi banjir rob.
Lokasi areal revitalisasi objek Taman Loang Baloq pascabanjir rob kondisinya memang tergenang seperti kolam renang. Tapi kondisi itu tidak mempengaruhi struktur bangunan.
"Pada areal revitalisasi, kita tidak ada membangun dengan kontruksi gedung tinggi. Kita hanya akan membangun sebuah plaza sebagai tempat pementasan berbagai atraksi seni dan budaya," katanya.
Akan tetapi, untuk menghindari terjadinya genangan air karena kondisi tanahnya lebih rendah dari permukaan laut, akan dibangun sumur resapan dengan jumlah yang banyak serta disiapkan mesin sedot air ketika sumur resapan penuh.
"Kondisi ini sudah kita pikirkan dengan berbagai solusi. Apalagi, bencana banjir rob tidak terjadi setiap hari," katanya.