Pemkot Mataram mengganti alat permainan anak di Taman Sangkareang

id pemkot,mataram,permainan

Pemkot Mataram mengganti alat permainan anak di Taman Sangkareang

Sejumlah fasilitas bermain anak di Taman Sangkareang segera diganti karena banyak yang rusak dan sudah tidak layak. ANTARA/Nirkomala

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan mengganti sejumlah fasilitas alat permainan anak di Taman Sangkareang agar bisa aman dan nyaman saat dimanfaatkan serta sesuai dengan komitmen mewujudkan Mataram sebagai kota layak anak.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram H Kemal Islam di Mataram, Jumat, mengatakan, untuk mengganti sejumlah alat permainan anak tersebut telah dialokasikan anggaran Rp150 juta.

"Perbaikan fasilitas permainan anak di Sangkareang kita prioritaskan sebab sudah lama dan banyak yang rusak. Selain itu, Sangkarenag merupakan taman terbuka di tengah kota sehingga tingkat kunjungannya relatif tinggi," katanya.

Di sisi lain, penggantian alat permainan anak tersebut untuk mengakomodasi masukan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), sebagai komitmen bersama mewujudkan Mataram menjadi Kota Layak Anak (KLA).

Beberapa jenis permainan anak yang akan diganti antara lain, ayunan, jungkat jungkit, perosotan dan lainnya sesuai dengan kondisi di lapangan dan memiliki standar nasional Indonesia (SNI).

"Bebarapa alat permainan yang sudah rusak di taman terbuka seperti di Udayana juga akan diusulkan diganti secara bertahap," katanya.

Kepala Dinas DP3A Kota Mataram Hj Dewi Mardiana Ariany sebelumnya menyarankan kepada dinas terkait agar alat pemainan anak yang ditempatkan pada sejumlah taman kota harus sesuai SNI.

"Hal itu sebagai salah satu implementasi pelaksanaan Undang-Undang Perlindungan Anak, sekaligus menciptakan taman kota ramah anak serta mendukung Mataram menuju KLA," katanya.

Diakuinya dari hasil evaluasi yang dilakukan timnya pada beberapa titik alat permainan pada taman aktif di Kota Mataram belum sesuai SNI.

"Penyediaan alat permainan anak sesuai SNI juga menjadi bagian poin penilai serta mendapatkan sertifikasi menuju KLA," katanya.