UPT TALONANG SUMBAWA BARAT ENDEMIS MALARIA

id



          Sumbawa Barat, NTB, 6/7 (ANTARA)- Unit Pemukiman Transmigrasi Talonang, Kecamatan Sekongkang Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat hingga kini masih menjadi daerah endemis malaria tertinggi di daerah ini.

         Kepala Dinas Kesehatan Sumbawa Barat dr. Saifuddin melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dan Pengendalian Penyakit Menular Ruslan Efendy di Taliwang, Rabu, mengatakan  serangan malaria di daerah itu masih perlu diwaspadai.      
   "Di UPT Talonang masih banyak lagun atau genangan air, apalagi di lokasi itu dulunya merupakan kawasan hutan sebelum dibangun sarana dan prasarana untuk para transmigran. Jumlah kasus malaria memang tidak terlalu tinggi tapi selalu ada. Karena itu Talonang menjadi prioritas utama program penaggulangan Malaria," katanya.

        Sesuai  kebijakan pemerintah Sumbawa Barat penanggulangan malaria di tempat pemukiman transmigrasi mengikuti standar international, yakni dimulai dengan penyemprotan dalam ruangan, pengasapan atau 'fogging', pemeriksaan darah dan pengambilan sampel darah untuk 750 warga.

         " UPT Talonang juga masuk dalam 'Malaria Control' atau  pengawasan malaria oleh Klinik SOS (subkontraktor) PT Newmont Nusa Tenggara  yang menangani masalah kesehatan," katanya.

         Selain Talonang, Pemkab Sumbawa Barat juga melakukan penanggulangan dan pencegahan malaria di seluruh wilayah kecamatan. Langkah itu dimulai dengan pembagian sedikitnya 6,336 kelambu anti nyamuk atau Long lansting Insectisaid Net (LLIN).

         Di samping itu juga program pemeriksaan  ibu hamil atau  ante natal care (ANC) dengan cara skrining pegambilan darah, kemudian dicek dilabolatorium.

         "Apakah positif atau tidak terjangkit malaria, petugas tetap akan memberikan obat dan kelambu. terutama bagi ibu-ibu yang memiliki bayi umur di bawal lima tahun (balita)," katanya.

           Menurut data,  Provinsi  NTB masuk dalam endemis malaria tingkat nasional. Karena itu Pemprov NTB dan pemerintah pusat manargetkan provinsi ini bebas malaria tahun 2020.

         "Pemkab Sumbawa Barat  menargetkan bebas malaria tahun 2015, katanya  
     Menurut data, jumlah penderita malaria di Sumbawa Barat tahun 2010 mencapai 3,5 persen dari jumlah penduduk yang jumlah 124.000 jiwa. Tahun 2011 ditargetkan turun menjadi 1,2 persen.

          "Jika merujuk kepada standar nasional, pencapain penurunan kasus malaria bisa dilihat jika setiap 1.000 penduduk hanya terdapat satu penderita, Kabupaten Sumbawa Barat sudah hampir memenuhi standar tersebut" kata Ruslan.(*)