Jakarta (ANTARA) - Nokia melancarkan sejumlah strategi untuk tetap bisa bertahan di pasar ponsel Eropa, salah satunya memangkas harga ponselnya sehingga meningkatkan kemungkinan untuk dapat bersaing dalam pasar ponsel. Hal itu dikatakan dua sumber Industri kepada Reuters pada Selasa.
{jpg*2}
Ponsel pintar Nokia dengan cepat kehilangan pangsa pasar karena kalah bersaing dengan ponsel pintar yang berjalan pada platform Google Android dan perusahaan asal Finlandia itu diprediksi akan melaporkan kerugian pada kuartal kedua dan ketiga tahun ini.
Salah satu sumber yang paham langsung tentang harga Nokia mengatakan Nokia melakukan pemotongan besar sekitar 15 persen pada pengiriman Nokia N8, ponsel multimedia C7 dan ponsel bisnis E6.
Potongan harga lainnya jauh lebih kecil, menurut kedua sumber tersebut.
"Untuk setiap model tidak dikenakan pemotongan harga yang besar, tapi skala seluruh portofolio - belum terlihat untuk waktu yang sangat lama," kata salah satu sumber yang bekerja pada operator telekomunikasi Eropa.
Saham Nokia turun 1,5 persen menjadi 4,37 euro pada akhir perdagangan. Saham Nokia jatuh lebih dari 40 persen pada tahun ini di tengah kekhawatiran perpindahan Nokia dari perangkat lunak Symbian ke Microsoft Windows yang tidak dapat membantu bersaing lebih baik dengan rival seperti iPhone Apple Inc.
Seorang juru bicara Nokia menolak mengomentari pemotongan harga tetapi mengatakan perubahan adalah hal yang biasa dalam bisnis.
Di masa lalu, Nokia telah memotong harga secara global di seluruh portofolio sekali seperempat. Namun Nokia tidak menggunakan taktik itu dalam beberapa kuartal, malah menentukan harga berdasarkan model per model.
Tekanan Harga
Analis Strategy Analytics Neil Mawston memperingatkan langkah Nokia itu dapat memicu perang harga sekaligus memukul vendor seperti Motorola, Sony Ericsson dan LG Electronics.
"Konsumen dan operator akan mendapat manfaat besar perang harga ponsel pintar murah, namun vendor dengan margin keuntungan yang kecil bisa diperas," kata Mawston.
Samsung Electronics Co Ltd akan menjadi pembuat ponsel pintar terbesar di dunia pada kuartal ini, Nomura mengatakan Samsung, bulan lalu, menyalip Nokia yang telah mempelopori pasar ponsel pintar sejak 1996 dengan peluncuran model Communicator.
"Nokia akan datang dengan di bawah tekanan dari para pesaing, terutama Samsung yang juga bergerak agresif dalam segmen harga untuk mencuri pangsa pasar," kata analis Canalys Pete Cunningham.
Saham Nokia dalam pasar ponsel pintar global turun menjadi 25,5 persen pada kuartal pertama dari 39 persen pada tahun sebelumnya. Perusahaan riset Gartner dan banyak analis memprediksi saham Nokia akan jauh terperosok selama 2011.
Menurut survei Worldpanel ComTech's, Saham Nokia pada pasar ponsel pintar di Inggris menjadi kunci indikator di Eropa, saham Nokia turun menjadi 10,6 persen dalam 12 minggu sampai pertengahan Mei, dari 31 persen pada periode yang sama tahun lalu.
Pada akhir Mei, Nokia menegaskan hasil kuartal kedua akan jauh lebih baik dari sebelumnya dan mengejar target setahun.
CEO Nokia Stephen Elop menaruh harapan pada sistem operasi Windows Phone tahun ini, tetapi beberapa analis mengatakan Nokia akan kehilangan pangsa pasar yang begitu banyak, mungkin tidak akan pernah kembali bangkit.
"Pada bulan Mei, sebagian besar operator Eropa menolak Nokia model baru, khususnya E6 dan C7," kata Tero Kuittinen, analis MKM Partners.
"Sekarang Nokia menyulut kepanikan dengan potongan harga model-model tersebut, tanpa dukungan operator, potongan harga jarang bekerja," kata Kuittinen dikutip Reuters. (*)