Lombok Barat, NTB, 10/7 (ANTARA) - Delegasi dari empat negara Asia yakni India, Australia, Korea Selatan dan China, ikut mengambil bagian dalam pertemuan pemuda ASEAN yang dikemas dalam bentuk "Internasional Youth Camp 2011", di Lombok, Nusa Tenggara Barat, 8-13 Juli.
"Ini yang berbeda dengan pelaksanaan 'Internasional Youth Camp 2010' di Banten," kata Deputi Pemberdayaan Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Dr. H. Alfitra Salamm, APU, usai pembukaan "Internasional Youth Camp 2011" di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu.
Pertemuan pemuda ASEAN 2011 sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Festival Internasional Pemuda dan Olahraga Bahari (FIPOB) VI itu, dibuka oleh Wakil Gubernur NTB H. Badrul Munir.
Alfitra mengatakan, kegiatan "Internasional Youth Camp 2011" itu mengusung tema peningkatan potensi bahari di Asia Tenggara, yang bertujuan membentuk rasa kecintaan terhadap wilayah ASEAN berikut kekayaan keanegaragaman hayati yang terkandung di wilayah laut ASEAN.
Kegiatan tersebut tidak terlepas dari tahun Kekekutaan ASEAN yang dipegang Indonesia, yang salah satu bentuk kesepakatannya yakni Bahasa Indonesia akan menjadi bahasa resi di wilayah ASEAN, sehingga banyak potensi Indonesia yang dapat diangkat di kemudian hari.
"Dengan kegiatan ini, delegasi dari negara-negara ASEAN, dan negara Asia lainnya dapat saling tukar-menukar informasi dan pengalaman soal kelautan. Diharapkan terbentuknya komunitas ASEAN di 2013," ujarnya.
Menurut Alfitra, peserta "Internasional Youth Camp 2011" itu sebanyak 26 orang dari 32 orang orang yang ditargetkan.
Rinciannya, masing-masing dua orang dari 10 negara ASEAN dan 12 orang dari enam negara Asia yakni India, Australia, Korea Selatan, China, Jepang dan New Zeland.
"Namun, dua Jepang dan New Zeland berhalangan hadir, dan ada negara ASEAN yang hanya mengutus satu orang, sehingga total jumlah pesertanya hanya 26 orang," ujarnya.
Alfitra berharap para delegasi "Internasional Youth Camp 2011" itu dapat menjadi juru bicara untuk dunia internasional tentang potensi wisata bahari di wilayah NTB.
Para pemuda lintas negara itu juga diharapkan menjadi pelopor kesadaran masyarakat dalam pelestarian lingkungan, termasuk flora dan fauna di tanah dan wilayah laut.
Selain kegiatan pertemuan berbentuk diskusi dan paparan potensi bahari di masing-masing negara, peserta "Internasional Youth Camp 2011" itu juga menyempatkan diri mengunjungi sejumlah lokasi wisata seperti Gili Nangu, di Kabupaten Lombok Barat.
Gili Nangu merupakan pulau kecil (gili) yang terletak di barat daya Pulau Lombok, yang luasnya hanya mencapai 12,5 hektare, dengan topografi pantai berupa pasir dan terumbu karang.
Untuk menggapai pulau itu, dapat menempuh perjalanan kurang lebih 20 menit menggunakan perahu motor (speedboat) dari Pelabuhan Lembar.
"Peserta 'Internasional Youth Camp 2011' juga akan menanam ribuan anakan bakau dan terumbu karang di kawasan pantai Gili Nangu," ujarnya. (*)