Wenzhou (ANTARA /Xinhua-OANA) - Tabrakan kereta api di Provinsi Zhejiang, China timur, telah menewaskan 35 orang dan 192 lainnya cedera sampai Minggu malam, kata seorang juru bicara Kementerian Kereta Api.
Sebanyak 132 orang masih dirawat di rumah sakit, kata Wang Yongping, juru bicara kementerian itu dalam sUatu konferensi pers.
Dua belas orang masih dalam kondisi kritis, kata Cheng Jinguo, kepala biro kesehatan di kota Wenzhou, di mana tabrakan terjadi Sabtu malam.
Cheng mengatakan pada konferensi pers, bahwa 52 orang yang menderita luka ringan sudah keluar dari rumah sakit.
Wang menyatakan belasungkawa kepada keluarga korban dan menyatakan permintaan maaf yang tulus kepada semua penumpang.
"Kotak hitam" kereta api telah diambil dan kementerian sedang menyelidiki penyebab kecelakaan itu, kata Wang.
Wang mengatakan, kementerian akan mengumumkan penyebab kecelakaan secepat penyelidikan dilakukan dan mempublikasikan nama-nama korban yang meninggal dan terluka.
Dia mengatakan, kecelakaan tersebut telah menyebabkan sejumlah besar korban dan kerugian material yang besar.
Kementerian akan mengetahui penyebabnya melalui penyelidikan menyeluruh dan mengambil tindakan efektif untuk mencegah kecelakaan serupa mendatang.
Meski terjadi kecelakaan, juru bicara mengatakan kementerian masih percaya diri terhadap kereta berkecepatan tinggi itu.
"Kereta berkecepatan tinggi China adalah maju dan berkualitas. Kami memiliki keyakinan mengenai itu," katanya.
Rel-rel yang rusak telah diperbaiki dan siap untuk melanjutkan operasi, tetapi pembukaan kembali tertunda oleh cuaca badai, menurut Wang.
Wang tidak memberikan waktu yang tepat kapan jalur itu akan mulai beroperasi lagi.
Kecelakaan itu terjadi pada sekitar pukul 20:30 waktu setempat Sabtu di sebuah jembatan dekat Wenzhou ketika kereta peluru D301 menubruk dari belakang kereta D3115, yang diduga kehilangan daya setelah sambaran petir. (*)