Pasar Tumpah di Kota Praya diserbu warga jelang Lebaran

id Lebaran ,Lombok Tengah

Pasar Tumpah di Kota Praya diserbu warga jelang Lebaran

Para pengunjung di Pasar Tumpah Kota Praya saat memilih Sandal untuk lebaran, Selasa (26/4/2022) (ANTARA/Akhyar)

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pasar tumpah di area parkir pertokoan Kota Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mayoritas penjual pakaian mulai diserbu masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. 

Para pengunjung terlihat memburu pakai di berbagai lapak pedagang di sepanjang area parkir pertokoan untuk kebutuhan lebaran seperti baju, celana, peci dan sandal. Warga terlihat memilih beberapa baju yang akan dibeli, namun sebelumnya mereka terlihat saling tawar-menawar harga sesuai dengan kesepakatan. 

"Harga pakai yang dijual ini sesuai hasil tawar menawar. Intinya kita bisa dapat untung sedikit saja," kata Nurhasanah salah satu pedagang pakaian di pasar tumpah Kota Praya, Selasa. 

Ia mengatakan, harga pakaian yang ditawarkan secara umum itu bervariasi mulai dari harga Rp25 ribu untuk pakaian anak dan pakaian dewasa Rp50 ribu hingga ratusan ribu atau lebih murah bila dibandingkan dengan harga di Mall. 

"Harga macam-macam, murah meriah dan terjangkau warga," katanya. 

Ia dan para pedagang lainnya mulai membuka lapak mulai pukul 17.00 Wita sampai dengan pukul 23.00 Wita, karena pada pagi hari berjualan di pasar tradisional Mandalika Renteng, Kecamatan Praya. 

"Pagi hari kita jualan di Pasar, sore hari baru di pasar tumpah ini," katanya. 

Sementara itu, Herman salah satu pedagang sandal dan sepatu di pasar tumpah mengatakan, harga sandal yang dijual untuk kebutuhan lebaran itu relatif murah yakni Rp 25 ribu hingga Rp50 ribu untuk sandal biasa serta Rp100 ribu untuk sandal yang lebih bagus. 

"Harga murah pak, bisa ditawar," katanya.

Warga lebih memilih membeli pakai lebaran di pasar tumpah, karena harga terjangkau dan lebih murah serta kualitas tidak kalah dengan pakaian yang dijual di pertokoan. Sehingga warga tidak hanya membeli pakaian lebaran di Maal, namun warga juga membeli di pasar tumpah. 

"Saya ke sini cari pakaian lebaran, karena harga bisa di tawar sesuai kesepakatan," kata salah satu pengunjung pasar tumpah, Jayadi warga Desa Batunyale, Kecamatan Praya Tengah. 

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Lombok Tengah, Ikhsan mengatakan, pada bulan Ramadhan pergerakan ekonomi masyarakat terus meningkat, karena banyak tumbuh wirausaha baru atau pelaku UMKM yang berjualan selama bulan puasa. 

"Bisa dilihat di lapangan, di Bulan Ramadhan wirausaha baru UMKM tumbuh, seperti penjual takjil dan pakaian," katanya.