Harga pangan naik terpengaruh kondisi ekonomi global

id stabilisasi harga,harga pangan,inflasi

Harga pangan naik terpengaruh kondisi ekonomi global

Seorang pegawai berjalan di antara tumpukan karung berisi beras di gudang Perum Bulog Cabang Madiun di Kota Madiun, Jawa Timur, Rabu (20/4/2022). ANTARA FOTO/Siswowidodo/wsj.

Jakarta (ANTARA) - Pengamat ekonomi Poltak Hotradero menilai kenaikan harga pangan terpengaruh oleh kondisi perekonomian global yang sedang bergejolak, terutama setelah adanya konflik Rusia-Ukraina. "Harga bahan pokok yang naik adalah yang bersumber dari impor. Maka jelas hal ini terjadi karena pengaruh situasi ekonomi global," kata Poltak dalam pernyataan di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan kebijakan pemerintah seperti operasi pasar untuk stabilisasi harga kebutuhan pokok masih cukup efektif untuk menekan harga bahan makanan tidak terlampaui tinggi.

Meski demikian, menurut dia, hal terpenting yang harus dilakukan adalah membenahi rantai pasokan, agar barang yang dibutuhkan masyarakat tetap tersedia di pasar. "Tidak masalah harga mahal asal barangnya ada, karena konsumen akan menyesuaikan diri, semisal lebih berhemat. Lebih bermasalah kalau barangnya tidak ada," kata Poltak.

Ia juga mengharapkan adanya substitusi bahan pokok yang mungkin bisa diperoleh di dalam negeri dan masyarakat juga harus lebih cermat dalam mengatur kebutuhan dalam kondisi saat ini.

Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Edy Priyono memastikan fundamental perekonomian Indonesia cukup kuat seiring dengan keberhasilan dalam pengendalian COVID-19. Ia juga mengakui adanya ketidakpastian perekonomian global, tetapi kondisi Indonesia saat ini masih tangguh terhadap adanya berbagai tekanan eksternal tersebut.

Baca juga: Pengamat politik: Ekonomi merata harus diterapkan presiden terpilih

Keyakinan itu terlihat dari ekonomi Indonesia yang pada triwulan I-2022 tercatat tumbuh 5,01 persen (yoy), serta menurunnya tingkat pengangguran terbuka dari 6,22 persen pada Februari 2021 menjadi 5,83 persen pada Februari 2022.

Menurut Edy, pemerintah terus berusaha mengerek pertumbuhan ekonomi dengan melakukan berbagai akselerasi dan memperluas vaksinasi, membuka kembali sektor-sektor potensial dan menyalurkan bantuan sosial untuk menjaga daya beli masyarakat.