Perubahan perlu dilakukan terhadap enam aspek utama

id NOC ,Indonesia,KOI,Raja Sapta Oktohari,Taufik Hidayat,Asosiasi Olympian Indonesia,IOA,Yayuk Basuki

Perubahan perlu dilakukan terhadap enam aspek utama

Ketua KOI atau NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari (kanan) menerima audiensi dari Asosiasi Olympian Indonesia (IOA) yang diketuai Yayuk Basuki (kanan) di Kantor KOI, Senayan, Jakarta, Kamis (16/6/2022). (ANTARA/HO-NOC Indonesia)

Jakarta (ANTARA) - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari mengatakan seluruh pemangku kepentingan perlu melakukan perubahan terhadap enam aspek utama yakni atlet, pelatih, wasit, turnamen, arena pertandingan, dan organisasi.

Aspek yang terakhir disebutkan, kata Okto, sapaan akrab Raja Sapta Oktohari, menjadi perhatian mengingat problematika yang terjadi di organisasi dapat berimbas kepada atlet. Dalam keterangan tertulis, Kamis, Okto mengungkapkan peran organisasi sangat penting karena induk cabang olahraga adalah yang mengatur manajemen atlet untuk mengantarkan ke pentas dunia.

"Kita tidak boleh jago kandang. Sudah saatnya organisasi olahraga Indonesia ini aktif di kontinental dan internasional. Kita tak boleh jadi follower, kita harus menjadi regulator,” kata Okto saat audiensi bersama Asosiasi Olympian Indonesia (IOA) di Kantor KOI, Senayan, Jakarta, Kamis.

Dalam kesempatan tersebut, KOI dan IOA membahas serius masa depan olahraga Indonesia. Keduanya sepakat perubahan pola pikir olahraga menuju kancah dunia sangat diperlukan.

Baca juga: Indonesia gelar seri kejuaraan tinju dunia

"IOA merupakan bagian dari NOC Indonesia. Kami tidak bisa lepas dari IOA karena memang misi kami di setiap penyelenggaraan Olimpiade adalah menambah atlet ke Olimpiade. Itu artinya, kami juga memberikan anggota baru kepada IOA pada setiap Olimpiade,” kata Okto. IOA adalah asosiasi yang memiliki anggota 335 atlet yang pernah tampil di Olimpiade atau biasa disebut Olympian.