Satpol PP Lombok Tengah menertibkan pedagang di Pasar Renteng Praya - ANTARA News Mataram - Berita NTB Terkini

Satpol PP Lombok Tengah menertibkan pedagang di Pasar Renteng Praya

id Pasar Renteng ,Lombok Tengah

Satpol PP Lombok Tengah menertibkan pedagang di Pasar Renteng Praya

Petugas saat melakukan penertiban pedagang di Pasar Renteng, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (ANTARA/Akhyar)

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Petugas gabungan dari Sat Pol PP, Dinas Perhubungan (Dishub) serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan penertiban kepada pedagang yang berjualan di lorong Pasar Renteng, Praya.

"Penertiban dilakukan, karena para pedagang tidak menempati lapak yang telah disiapkan," kata Kasat Pol PP Lombok Tengah Lalu Rinjani saat turun langsung dalam razia tersebut, Rabu.

Selain menertibkan para pedagang yang masih nekat berjualan di akses jalan keluar masuk pasar, aparat juga melakukan penerbitan terhadap juru parkir yang parkir di are drop zone barang. Padahal, pemerintah daerah telah menyiapkan lokasi parkir di area barat dan timur pasar Renteng untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.

"Kita ingin supaya kondisi pasar ini tertata dan pedagang berjualan di lapak yang telah disiapkan. Kegiatan ini kita akan lakukan selama sebulan, kalau tidak bisa, kami akan terus tertibkan setiap hari," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah, Suhartono mengatakan, jumlah lapak yang telah disiapkan di pasar Renteng ini sekitar 1700 lapak, sehingga lapak yang disediakan telah cukup untuk mereka berjualan. Namun, sejak mulai difungsikan hingga saat ini masih ada saja pedagang yang berjualan di akses jalan pasar.

"Lapak yang tersedia telah cukup sesuaikan dengan jumlah pedagang di pasar ini," katanya.

Ia mengatakan, alasan mereka tidak menempati lapak, karena di lokasi mereka berjualan sepi. Tapi kalau semua menempati lapak sesuai dengan yang di arahkan, secara otomatis pasti akan dicari oleh para pembeli di lapak yang sudah ada.

"Kalau satu dibiarkan turun yang lain juga akan ikut turun. Jadi kita tertibkan," katanya.