Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan kesiapan dalam mengantisipasi bencana kekeringan pada musim kemarau tahun ini.
"Kami sudah rapat koordinasi bersama seluruh kabupaten dan kota termasuk BMKG dan sejumlah pihak yang terkait dalam mengantisipasi bencana kekeringan tahun ini," kata Kepala BPBD NTB, Sahdan di Mataram, Selasa.
Ia mengakui, hingga saat ini pihaknya belum menerima adanya laporan kekeringan dari 10 kabupaten dan kota yang ada di NTB. "Sampai sekarang belum ada kami terima laporan ada daerah yang mengalami kekeringan," ujarnya.
Mantan Kepala Dinas PUPR NTB ini, menyatakan jika merujuk kasus-kasus kekeringan yang terjadi selama ini ada sembilan kabupaten dan kota yang menjadi daerah langganan bencana kekeringan. Di antaranya Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu, Bima dan Kota Bima.
Baca juga: PUPR Mataram optimalkan buruh normalisasi saluran
Baca juga: Pembangunan infrastruktur dasar IKN dimulai Agustus 2022
"Sembilan daerah ini memang setiap tahun jadi langganan bencana kekeringan, kecuali Kota Mataram saja yang tidak pernah, selebihnya itu kekeringan," kata Sahdan.
Menurut Sahdan, bagi daerah yang sudah dinyatakan darurat kekeringan, kepala daerah bisa mengeluarkan Biaya Tak Terduga (BTT) untuk penanganan dampak kekeringan di daerah masing-masing. Termasuk, menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan. "Kami juga sudah menyiapkan dana BTT bila sewaktu-waktu bencana kekeringan terjadi. Cuman berapa anggarannya kita belum tahu persis. Namun yang jelas sudah ada disiapkan," katanya.
Meski demikian, sebagai langkah antisipasi bencana kekeringan tersebut, dalam jangka pendek, pihaknya bersama PDAM dan kabupaten serta kota siap mendistribusikan air bersih ke daerah- daerah yang kekurangan air bersih.
Namun dalam jangka panjang, pihaknya bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang lain berupaya agar musim kemarau yang datang setiap tahun tidak menimbulkan kerugian sosial, yaitu dengan cara mengelola daerah aliran sungai dengan baik, memanfaatkan bendungan, memperbaiki hutan serta menggali sumur biasa dan sumur bor.
Berita Terkait
NWDI: 98 persen jamaah ingin Rohmi maju jadi Gubernur NTB
Sabtu, 18 Mei 2024 21:35
Ratusan calon haji kloter 5 NTB tiba di Tanah Suci
Sabtu, 18 Mei 2024 18:20
Pasangan Suhaili-Asrul maju Pilkada NTB 2024 lewat PPP
Sabtu, 18 Mei 2024 11:17
Bupati dukung penguatan ekosistem syariah di Sumbawa Barat
Sabtu, 18 Mei 2024 11:10
Program Senggigi Sinergi diluncurkan di Lombok Barat
Sabtu, 18 Mei 2024 11:06
DPRD NTB tetapkan Perda Perlindungan dan Pengelolaan LH
Sabtu, 18 Mei 2024 5:54
Pemprov NTB menjajaki kerja sama perdagangan dengan Kaltim
Sabtu, 18 Mei 2024 5:46
Menkominfo memuji aplikasi Ladewa Kota Bima jadi contoh daerah lain
Sabtu, 18 Mei 2024 5:44