Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat menyatakan, pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi tower 2022 dipastikan bisa mencapai target yang telah ditentukan.
"Capaian retribusi tower di Lombok Tengah sampai saat ini sebanyak 81 persen atau Rp1,01 Miliar dari total target Rp 1,246 Miliar lebih," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Lombok Tengah, M Zarkasi di Praya, Selasa.
Sementara itu, itu PAD dari tower pada 2021 melampaui target yakni 103 persen atau Rp1,3 miliar dari total target Rp1,2 miliar. Sedangkan jumlah perusahaan yang wajib membayar retribusi itu sebanyak 13 perusahaan dengan total tower 301 titik yang tersebar di wilayah Lombok Tengah. "Sisa retribusi tower belum dibayar itu sekitar 25 persen. Namun, sebelum Desember target retribusi tower di Lombok Tengah bisa tercapai," katanya.
Oleh sebab itu, pihaknya saat ini terus melakukan sosialisasi kepada perusahaan telekomunikasi untuk membayar retribusi tower sesuai dengan aturan. "Penagihan tunggakan retribusi tower oleh Proveder terus kita lakukan," katanya.
Baca juga: Realisasi retribusi menara di Kota Mataram capai 70 persen
Ia mengatakan, pemerintah daerah terus berupaya untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah dari retribusi menara telekomunikasi. Selain itu, Dinas Kominfo Lombok Tengah terus melakukan peningkatan pelayanan kepada masyarakat maupun kepada Proveder untuk meningkatkan PAD 2022. "Pelayan terus kita optimalkan untuk meningkatkan capaian PAD kita," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, menggelar rapat evaluasi terkait kinerja dan realisasi pendapatan asli daerah (PAD) masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk semester pertama.
"Dari hasil evaluasi tersebut, ditemukan memang ada beberapa program yang belum bekerja maksimal dan capaian Pendapatan Asli Daerah terbilang masih rendah yang disebabkan oleh berbagai kendala," kata Wakil Bupati Lombok Tengah, H M Nursiah usai rapat evaluasi di kantor bupati setempat.
Ia mengatakan, hasil evaluasi yang dilakukan ada beberapa hal yang menjadi catatan yang perlu dilakukan pembenahan. Seperti untuk realisasi anggaran memang saat ini sudah mencapai 30 persen. Persentase tersebut dianggap lebih bagus dari progres beberapa program lainnya.
“Untuk realisasi PAD ini yang perlu di dorong keras, karena sampai Juni baru terealisasi 26 persen. Makanya secara khusus kita diskusikan untuk rapat kembali membicarakan PAD ini agar capaiannya bisa lebih maksimal,” katanya.