KJRI JEDDAH SEDIAKAN STAN GRATIS BAGI PENGUSAHA INDONESIA

id

Jeddah (ANTARA) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah akan menyediakan booth (stan) pameran secara cuma-cuma bagi para pengusaha Indonesia yang ingin berpartisipasi pada "Saudi Building & Interiors Exhibition" (SBIE) dan "Saudi Food, Hotel, & Hospitality".
"Kami berharap peserta pameran SBIE yang dijadwalkan pada tanggal 22-25 April dan 'Saudi Food, Hotel, & Hospitality' pada tanggal 20-23 Mei 2012, lebih banyak lagi pengusaha Indonesia yang mempromosikan produknya sekaligus menembus pasar Arab Saudi," kata Pejabat Fungsi Pensosbud II KJRI Jeddah, Nur Ibrahim, dalam surat elektronik (surel) yang diterima ANTARA News, Senin (16/1) malam.
Dikatakan, KJRI Jeddah pada tahun lalu aktif mengikuti pameran perdagangan internasional di Jeddah dan Riyadh, yakni pameran "Food, Hotel, and Propac Arabia 2011", "Furnidex Arabia 2011", dan "Saudi Agriculture/Agro-Food 2011".
Nilai total transaksi order produk Indonesia oleh pengusaha Arab Saudi dari ketiga pameran tersebut mencapai 480.749 dolar AS atau--bila menggunakan kurs yang berlaku saat ini--setara dengan Rp4,4 miliar. "Sebuah angka yang cukup besar," ujarnya.
Tidaklah mengherankan, kata Ibrahim, apabila para pengusaha Indonesia belakangan ini mulai melirik Arab Saudi sebagai pasar potensial bagi produk Indonesia, khususnya untuk kawasan Timur Tengah," kata Nur Ibrahim.
Arab Saudi dinilai oleh mereka memiliki sejumlah faktor pendukung yang belum tentu dimiliki negara-negara lain di kawasan tersebut, antara lain jumlah penduduk yang cukup besar sebanyak 27,5 juta jiwa plus WNI yang tinggal dan bekerja di Arab Saudi yang jumlahnya sekitar satu juta jiwa.
Faktor lainnya, yakni tingkat kesejahteraan warga Arab Saudi dengan pendapatan per kapitanya (pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk, red.) 15,774 dolar AS pada tahun 2010. "Ini cukup baik dengan kemampuan daya beli yang tinggi," kata Ibrahim.
Tidak hanya itu, lanjut dia, kebijakan perdagangan yang bersifat pasar terbuka di Arab Saudi memberikan peluang bagi para pengusaha mana pun, termasuk Indonesia, untuk menampilkan produk yang bersaing, terutama dari segi kualitas dan harga.
Hal itu telah dimanfaatkan beberapa negara tetangga dan negara lain di luar kawasan dengan memasukkan produk barangnya ke Arab Saudi. Kondisi ini, kata dia, juga didukung dengan kedudukan Arab Saudi sebagai tujuan ibadah bagi umat Islam (haji dan umrah) yang memiliki potensi pasar yang cukup tinggi dan menjanjikan.
(*)