Mataram (ANTARA) - Sejumlah delegasi Indonesia Gastrodiplomacy Series (IGS) yang terdiri dari duta besar dan diplomat asing dari 28 negara mulai berdatangan di Nusa Tenggara Barat, Kamis.
Kedatangan delegasi ini disambut Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (Bizam) Kabupaten Lombok Tengah.
Para delegasi ini dipimpin oleh Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar Negeri, Duta Besar R Heru Hartanto Subolo.
Delegasi tersebut berasal dari Kuwait, Singapura, Jordania, Slovakia, Zimbawe, Serbia, Ukraina (CDA), Polandia, Rwanda, Ethiopia, Kenya (Commercial Attache), Cuba, Maunitania, Cambodia, Laos, Inggris (perwakilan), Austria, Armenia, Bosnia dan Herzegovina, Republik of Korea, Philipina, Austria, Fiji, China, Firlandia, UAE dan Belanda.
Baca juga: Sebanyak 25 dubes bakal kunjungi Kota Tua Ampenan Mataram, Ini persiapan Dispar
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal berharap para delegasi dapat menikmati seluruh rangkaian kegiatan yang telah disiapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB.
"Jadi untuk lebih memperkenalkan kuliner, budaya, hingga potensi ekonomi yang ada di NTB," ujarnya.
Sementara itu, Sstaf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar Negeri, Duta Besar R. Heru Hartanto Subolo menyampaikan bahwa program IGS dirancang untuk mendukung program nasional Indonesia Spice-up the World yang bertujuan memperkenalkan kekayaan warisan kuliner Indonesia ke seluruh dunia.
“Dengan berbagi rasa, aroma, dan cerita di balik kuliner, kami tidak hanya ingin memanjakan lidah, tetapi juga membangun pemahaman, menumbuhkan rasa ingin tahu, dan mempromosikan potensi budaya dan ekonomi Indonesia," ungkapnya.
Baca juga: Kunjungan belasan dubes di IGS momentum kenalkan NTB mendunia
Kegiatan terselenggara atas kolaborasi Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pariwisata, Kementerian Ekonomi Kreatif, Pemprov NTB, dan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), dan Pelita Air. Para peserta akan diajak untuk menjelajahi keindahan budaya, kuliner, hingga potensi pariwisata NTB.
Selamat empat hari di Lombok, para dubes asing dan peserta lainnya akan diajak mengenal sejarah dan budaya NTB di Museum dan Kota Tua Ampenan, Desa Wisata Hijau Bilebante, sunset dinner, hingga berinteraksi langsung dengan para pelaku UMKM di NTB Mall dan Bank Syariah NTB.
Sementara di Mandalika, para peserta akan menggali potensi ekonomi dan investasi bidang pariwisata bersama ITDC, serta menyaksikan Fanatec GT World Challenge Asia 2025 yang tengah berlangsung.
Indonesia Gastrodiplomacy Series sudah diadakan sebanyak lima kali di berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan ini merupakan program unggulan Kemenlu RI untuk mempromosikan warisan kuliner Indonesia sebagai media dialog, kerja sama ekonomi dan diplomasi budaya.
