PLN NTB mendukung penataan Kawasan Esensial Penyu di Lombok Barat

id PLN NTB,Desa Kuranji Dalang,Penangkaran Penyu,Lombok Barat

PLN NTB mendukung penataan Kawasan Esensial Penyu di Lombok Barat

Ketua Kelompok Penyu Lombok, Masnun, menunjukkan seekor anak penyu (tukik) yang ditangkarkan di Kawasan Esensial Penyu, Desa Kuranji Dalang, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/HO-PLN)

Lombok Barat (ANTARA) - PT Persero Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat mendukung penataan Kawasan Esensial Penyu di Desa Kuranji Dalang, Lombok Barat sebagai upaya konservasi dan melindungi habitat satwa dilindungi undang-undang itu.

Senior Manager Keuangan Komunikasi dan Umum PLN Unit Induk Wilayah NTB Refa Purwati di Kabupaten Lombok Barat, Minggu, menjelaskan, pihaknya sudah memberikan bantuan senilai Rp120 juta di Desa Kuranji Dalang pada 2022, untuk penataan fasilitas penangkaran penyu yang dilakukan dengan cara merevitalisasi bangunan fisik.

Selain itu, untuk mendukung kegiatan wisata edukasi secara berkelanjutan, PLN juga membangun gedung serbaguna serta sarana dan prasarana edukasi di area kawasan yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa ataupun anak sekolah yang berada di sekitar wilayah.

"Kami berharap bantuan itu dapat memelihara habitat alami penyu, meningkatkan populasi satwa penyu di Kuranji Dalang, serta meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya upaya pelestarian penyu," katanya.

Sebelumnya, PLN Unit Induk Wilayah NTB telah memberikan bantuan untuk Kerabat Penyu Lombok pada 2021, senilai Rp75 juta berupa pembuatan pagar beton keliling lokasi pelestarian penyu untuk melindungi sanctuary dari faktor ancaman dari luar.

Menurut Refa, Desa Kuranji Dalang, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat menyimpan banyak potensi keanekaragaman hayati. Salah satunya adalah satwa liar yang harus dilindungi karena memiliki kriteria populasi yang kecil, yakni penyu.

"PLN berkolaborasi dengan kelompok masyarakat pelestari penyu Kerabat Penyu Lombok dalam upaya konservasi untuk melindungi habitat satwa reptil tersebut," ujarnya.

Ketua Kelompok Penyu Lombok, Masnun, mengakui kendala dalam pengelolaan konservasi penyu adalah kurangnya sarana dan prasarana pengelolaan.

Ia menambahkan kondisi fisik yang belum memadai seperti belum adanya pagar keliling menyebabkan area penetasan semi alami tidak optimal. Selain itu, kawasan konservasi juga belum memiliki bangunan yang bisa difungsikan sebagai tempat edukasi.

"Sebelum adanya bantuan dari PLN, dulu hanya ada kolam-kolam tempat pemeliharaan dan menggunakan pagar bambu. Sekarang, setelah dibantu PLN, kondisi kelompok kami jadi lebih baik," katanya.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PLN NTB dukung penataan Kawasan Esensial Penyu di Lombok Barat