Jalan Torean rusak, Kades Loloan sempat terpikirkan tunggang kuda ke kantor

id Jalan Torean,Loloan,Lombok Utara

Jalan Torean rusak, Kades Loloan sempat terpikirkan tunggang kuda ke kantor

Panorama puncak Gunung Rinjani terlihat dari Desa Sapit, Kecamatan Suela, Lombok Timur, NTB, Selasa (23/10/2018). (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/aww). (1)

Saat ini meski masih belum sempurna, dirinya tak terpikirkan kembali menunggang kuda
Mataram (ANTARA) - Kepala Desa Loloan, Lombok Utara, Mahyudin mengaku pernah terpikirkan menunggang kuda menuju kantornya di jalan raya Bayan dari rumahnya di Dusun Torean atau pintu gerbang pendakian Gunung Rinjani saat kondisi jalan yang masih rusak parah sebelum 2017.

"Dulu saya sempat terpikirkan menunggang kuda ke kantor. Bayangkan saja jalannya benar licin apalagi saat musim penghujan. Saat ini meski masih belum sempurna, dirinya tak terpikirkan kembali menunggang kuda," katanya kepada Antara di Dusun Torean, Minggu (21/8) malam.

Ia menyebutkan kini, meski sudah ada perbaikan tapi masih jauh dari sempurna padahal jalan tersebut menjadi urat nadi bagi warga yang sebagian besar berprofesi sebagai petani. Pertanian yang terkenal di daerahnya itu, kopi, coklat, kemiri dan pisang kayu.

Selain itu, kata dia, sektor pariwisata di daerahnya saat ini tengah mulai bersinar sejak jalur pendakian Gunung Rinjani via Torean menjadi salah satu jalur favorit dengan bentangan alamnya yang indah.

"Sejak 1 April 2021, jalur pendakian Gunung Rinjani menjadi salah satu jalur wisata. Saat ini, setiap harinya pendaki yang turun via Torean sebanyak 300 orang sedangkan yang mendaki antara 10 sampai 15 orang," katanya.

Seharusnya, jalan raya Loloan-Torean tersebut segera diperbaiki terutama bilamana terjadi "emergency" dari warga atau para pendaki. 

Dari pantauan Antara, jalan setengah jadi di jalur tersebut terlihat sehingga pengguna kendaraan harus berhati-hati melewati jalan berbatu tersebut. Tampak sejumlah lubang terlihat di ruas jalan yang mendaki itu.

"Pengguna kendaraan khususnya roda dua harus berhati-hati lewat jalan ini. Terlebih lagi dengan tanjakan," katanya.

Seperti diketahui, jalur pendakian Torean merupakan jalur tertua menuju Gunung Rinjani bagi masyarakat adat Sasak dalam kegiatan Asuh Gunung. Para orang tua dahulu tujuannya ke Danau Segara Anak untuk melakukan kegiatan "Maloka Torean".

Ritual adat Asuh Gunung itu dilakukan saat seusai terjadi musibah bencana alam seperti letusan Gunung Baru Jari atau gempa.