Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerhati lingkungan, Anjar Siswara mengatakan apabila pemilahan dan pengelolaan sampah dilakukan dengan konsisten oleh setiap rumah tangga, maka jumlah sampah yang akan terbuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) berkurang drastis.
"Pengelolaan sampah berbasis rumah tangga hal yang harus terus di edukasi kepada masyarakat untuk mengurangi volume sampah yang dibuang di TPA," kata Anjar di Praya, Rabu.
Ia mengatakan, sampah rumah tangga biasanya dihasilkan dari aktivitas rumah tangga seperti memasak dan mencuci. Adapun wujud dari sampah rumah tangga bisa berupa sisa makanan, bungkus makanan, kantong plastik, kertas, botol bekas, air yang berasal dari kegiatan mencuci
"Sampah rumah tangga itu masih banyak lagi jenisnya," kata pria asal Kelurahan Leneng, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, NTB itu.
Ia mengatakan, sampah rumah tangga berdasarkan sifat daur-ulang sampah terbagi menjadi dua jenis yaitu sampah organik dan sampah anorganik.
Untuk sampah organik merupakan jenis sampah yang bersifat dapat di daur ulang, karena memiliki zat organik, misal sampah kertas, sampah sisa makanan, sampah dedaunan. Sehingga sampai saat ini jauh lebih mudah penanganan nya diantaranya dengan membuat lubang biopori, pembuatan ecoenzyme, tong composter atau bag composter.
"Sampah organik tersebut nantinya akan menghasilkan pupuk, baik pupuk cair maupun pupuk padat dan kompos," katanya.
Sedangkan sampah anorganik seperti plastik, logam dan bling atau kaca bisa dikumpulkan dan dipilah sesuai jenisnya, yang masih bisa dimanfaatkan lagi sebaiknya dimanfaatkan seperti plastik ember bocor untuk Pot tanaman. Atau bisa juga dijual ke bank sampah dengan harga cukup mahal, seperti botol gelas plastik, logam tembaga dan aluminium.
"Jadi apabila pemilahan dan pengelolaan sampah tersebut konsisten dilakukan oleh setiap rumah tangga, maka hampir tidak ada sampah yang akan terbuang ke TPA kecuali sedikit saja," katanya.
Berita Terkait
Mataram optimalkan jaring atasi sampah sungai dan saluran
Selasa, 3 Desember 2024 14:25
Pembangunan bank sampah induk di Mataram rampung
Jumat, 29 November 2024 13:22
KLH minta pemda selesaikan peta jalan kelola sampah
Minggu, 24 November 2024 5:44
Sampah hasil pendakian di Gunung Rinjani Lombok capai 31 ton
Sabtu, 23 November 2024 9:51
Kemarin, penanganan sampah, persiapan jelang pilkada hingga kapal pesiar mewah sandar di NTB
Sabtu, 23 November 2024 7:23
TPST Modern Mataram jadi percontohan pengelolaan sampah
Jumat, 22 November 2024 14:50
TPST modern Mataram kurangi sampah ke TPA hingga 38 ton/hari
Jumat, 22 November 2024 14:33
Pemkab Lombok Tengah bersihkan sampah jaringan irigasi antisipasi banjir
Jumat, 22 November 2024 13:09