Mataram, 20/11 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berharap Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Denpasar, Bali, mendorong warganya untuk berkunjung ke Pulau Lombok, dan Sumbawa, serta pulau-pulau kecil (gili), agar kunjungan wisatawan Australia terus meningkat.
"Memang ada kecenderung peningkatan kunjungan wisatawan Australia ke NTB, meskipun belum dominan. Makanya kami berharap didorong agar semakin banyak orang Australia yang datang ke sini," kata Sekretaris Daerah (Sekda) NTB H Muhammad Nur, ketika berdialog dengan Konjen Australia di Denpasar, Bali, Brett Farmer, di Mataram, Selasa.
Brett yang belum lama menjabat Konjen Australia di Denpasar, Bali, itu berkunjung ke NTB, dan menyempatkan diri menemui Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi, yang kemudian diterima Sekda NTB karena Gubernur dan Wakil Gubernur NTB tidak berada di tempat tugas.
Dalam rangkaian kunjungannya itu, Brett mengaku sempat berdialog dengan kelompok warga Australia yang berwisata di Pulau Lombok, maupun yang bekerja sebagai guru dan pekerja tambang di wilayah NTB.
Ia sempat menanyakan jumlah wisatawan asal Australia yang berkunjung ke NTB, namun Sekda NTB mengaku tidak ingat datanya, namun bersedia memberikan data tertulis jika dibutuhkan.
Sekda kemudian memanfaatkan pertemuan koordinasi dan silaturahmi itu, untuk meminta Konjen Australia itu untuk mendorong kunjungan wisatawan Australia ke NTB.
"NTB merupakan daerah pariwisata, mohon masyarakat Australia mau datang ke sini, dan perlu dibukanya penerbangan langsung Australia ke Lombok," ujarnya.
Menurut Sekda, cukup banyak kapal pesiar pengangkut wisatawan yang datang ke Lombok, setelah sebelumnya menyinggahi Pulau Bali.
Diantara penumpang kapal pesiar itu, terdapat wisatawan Australia, meskipun belum dominan karena masih lebih banyak wisatawan dari negara-negara di Eropa dan Asia seperti Jepang, Singapura dan Selandia Baru.
"Karena Australia cukup dekat dengan Lombok, maka perlu ada kunjungan wisatawan Australia dalam jumlah banyak ke Lombok," ujarnya.
Menurut Sekda, warga Australia dan Indonesia, sudah lama beriteraksi, termasuk di kalangan pelajar dan mahasiswa. Sejumlah warga NTB dikirim untuk bersekolah di Australia kemudian kembali mengabdi di NTB, dan pemuda Australia datang ke NTB.
"Kami di NTB tengah mengembangkan 15 kawasan pariwisata, yakni sembilan kawasan di Pulau Lombok dan enam kawasan di Pulau Sumbawa. Silahkan datang ke NTB untuk menikmati keindahan panorama alam, dan bagi investasi dapat menyesuaikan dengan karakteristik kawasan pengembangan pariwisata itu," ujarnya.
Lima belas kawasan strategis pengembangan pariwisata itu yakni Mataram Metro yang berorientasi wisata kuliner dan budaya, dan Senggigi beserta tiga gili (Gili Trawangan, Meno dan Air) untuk wisata bahari dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) atau yang lazim disebut wisata konvensi.
Kawasan strategis lainnya untuk pengembangan pariwisata yakni Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) untuk wisata alam dan pegunungan, dan koridor Tano, Empang, Gili Kramat, Alas Utan serta Agrotamase yang cocok untuk wisata bahari, budaya dan kuliner.
Pulau Moyo dan kawasan Teluk Saleh untuk wisata bahari, sementara kawasan Gunung Tambora untuk wisata alam, pegunungan dan budaya, dan koridor utama Dompu-Sape juga berorientasi wisata bahari, budaya dna kuliner.
Selain itu, koridor selatan Pulau Lombok yakni Sekotong-Kuta untuk pengembangan wisata bahari, kuliner, budaya dan konvensi, koridor Mataram-BIL (Bandara Internasional Lombok) yang berpotensi untuk pengembangan wisata alam dan budaya.
Sementara kawasan Selalu Legini cocok untuk wisata alam dan pegunungan, kawasan Hu'u untuk wisata bahari, dan Parado untuk wisata alam dan pegunungan. (*)