367 sertifikat tanah transmigrasi di Lombok Tengah rampung

id BPN ,Lombok Tengah ,Sertifikat,bpn lombok tengah

367 sertifikat tanah transmigrasi di Lombok Tengah rampung

Kepala BPN Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Suharly saat menunjukkan data jumlah pembuatan sertifikat lahan transmigrasi di HP-nya. ANTARA/Akhyar

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan program pembuatan sertifikat lahan transmigrasi yang dikelola oleh masyarakat telah rampung.

"Sebanyak 367 bidang lahan transmigrasi di Lombok Tengah telah dibuatkan sertifikat," kata Kepala BPN Kabupaten Lombok Tengah Lalu Suharly, di Praya, Kamis.

Ia mengatakan, lahan transmigrasi 367 bidang tersebut tersebar di dua Desa, yakni Desa Batu Jangkih dan Desa Mekar Sari, Kecamatan Praya Barat.

"Tinggal kami serahkan sertifikat kepada warga atau pengelolaan lahan," katanya pula.

Dia mengatakan, luas lahan transmigrasi yang dibuatkan sertifikat itu sebanyak 200 hektare lahan usaha, dan sebelumnya 100 bidang lahan perkarangan telah dibuatkan sertifikat dan sisanya yang dilanjutkan di 2022.

"Anggaran dalam program ini berasal dari pemerintah pusat," katanya pula.

Pembuatan sertifikat lahan transmigrasi itu dilakukan, karena pada saat program transmigrasi 2001 kewenangan ada di pemerintah pusat. Setelah diserahkan kepada pemerintah daerah pada 2015, sehingga baru bisa diberikan sertifikat sesuai dengan aturan.

"Dengan adanya program sertifikat tersebut bisa memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. Program ini diberikan secara gratis," katanya lagi.

Ia berharap kepada masyarakat yang diberikan sertifikat tersebut bisa memanfaatkan dengan baik dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga dan mendukung pembangunan di Lombok Tengah.

"Kami berharap warga bisa memanfaatkan program ini dengan baik guna meningkatkan kesejahteraan," katanya pula.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPN sebut 367 sertifikat tanah transmigrasi di Lombok Tengah rampung