Menlu Marsudi sebut sekitar 500 WNI terdampak gempa Turki

id gempa bumi turki,korban gempa turki,perlindungan WNI,menlu retno marsudi

Menlu Marsudi sebut sekitar 500 WNI terdampak gempa Turki

Foto arsip - Tangkapan layar Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan paparan secara daring mengenai pertemuan Bali Process yang diselenggarakan di Adelaide, Australia, pada Jumat (10/2/2023). (ANTARA/Yashinta Difa)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang diperkirakan terdampak gempa bumi di Turki adalah sekitar 500 orang. “Sebanyak 123 orang telah dievakuasi pada tahap pertama, termasuk dua warga negara Malaysia dan satu warga negara Myanmar,” kata Retno ketika menyampaikan keterangan pers secara daring melalui akun YouTube Kementerian Luar Negeri RI, Senin.

Sementara delapan orang yang terdiri dari lima WNI dan tiga warga negara Filipina sedang dalam proses evakuasi tahap kedua, ujar Retno. Akibat gempa bumi di Turki, dua WNI meninggal dunia, yaitu seorang ibu dan anak. Keduanya telah dimakamkan di Kahramanmaras sesuai permintaan keluarga.

Kemudian, 10 orang yang mengalami luka berat telah dirawat di rumah sakit. Sejak gempa terjadi, kata Retno, duta besar RI di Ankara sudah langsung bergerak dan berkomunikasi dengan otoritas Turki.

“Indonesia adalah perwakilan asing pertama yang mengevakuasi warganya sendiri di Turki,” kata Retno. KBRI Ankara juga menyalurkan 189 paket bantuan logistik untuk WNI. Sementara itu di Suriah, tidak ada WNI yang terdampak gempa, tetapi tim KBRI Damaskus terus dan akan tetap memantau perkembangan di lapangan.

Baca juga: Menlu pimpin "Bali Process" berantas perdagangan orang
Baca juga: Menlu majukan kerja sama pembangunan dengan negara Pasifik


“Dubes RI Damaskus juga terus melakukan koordinasi dengan otoritas Suriah untuk tujuan yang sama, yaitu mendapatkan informasi mengenai bantuan yang diperlukan dan juga mengenai keselamatan para WNI kita,” tutur Retno.

Dia memastikan bahwa komunikasi tingkat menteri terus dilakukan, khususnya antara menteri luar negeri dan menteri pertahanan Indonesia dengan Turki dan Suriah, guna membahas penanganan pascagempa. “Dan setiap perkembangan terus kami laporkan kepada Bapak Presiden (Joko Widodo),” kata Retno.