Kedubes Selandia Baru komunikasi dengan tim pembebasan sandera Papua

id kkb,Egianus Kogoya, pangdam cenderawasih,Philip Mark Merthen, pilot selandia baru, susiair

Kedubes Selandia Baru komunikasi dengan tim pembebasan sandera Papua

Pangdam XVII didampingi Dankolakops pembebasan sandera yang juga menjabat sebagai Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring. ANTARA/Evarukdijati

Wamena (ANTARA) - Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mengakui Kedutaan Besar Selandia Baru di Jakarta terus melakukan komunikasi dengan tim pembebasan sandera. Komunikasi memang terus dilakukan pihak Kedubes Selandia Baru yang memantau perkembangan pembebasan warga negaranya yang disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya. "Sampai saat ini belum ada kebijakan dari Selandia Baru terkait pembebasan warga negara-nya," kata Mayjen TNI Saleh di Wamena, Selasa.
 
Ia mengakui bahwa, TNI dan Polri terus berupaya mencari pilot dan menemukan keberadaan-nya serta mengupayakan pembebasan dengan selamat. Tidak ada target dalam operasi pembebasan sandera yang berprofesi sebagai pilot Susi Air, karena yang terpenting dapat dibebaskan dengan selamat tanpa kurang satu apa pun.
 
Saat ini TNI dan Polri terus berupaya mencari tahu posisi sandera karena pihaknya menduga KKB berupaya menyembunyikan keberadaan pilot Philip Mark Merthens. "Memang dari laporan yang didapat pilot tersebut selalu berpindah tempat dan sudah tidak berada di Paro, Kabupaten Nduga," tegas Mayjen TNI Saleh.

Baca juga: KKB bawa pilot Susi Air keluar dari Paro
Baca juga: Kapolda NTB mengapresiasi simulasi aparat gabungan bebaskan kapal sandera
 
Pangdam XVII yang didampingi Dankolakops pembebasan sandera yang juga menjabat sebagai Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring mengakui butuh perhitungan cermat agar pembebasan sandera berlangsung aman dan korban dibebaskan dengan selamat. "Mudah-mudahan TNI dan Polri dapat segera membebaskan pilot Philip," ujarnya berharap.
 
Pilot Philip yang membawa pesawat Pilatus milik Susi Air disandera KKB sejak Selasa (7/2) setelah membakar pesawat tersebut di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga.