Mataram (ANTARA) - Dinas Sosial Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, segera menertibkan aktivitas pedagang asongan yang terindikasi menjadi penyandang masalah kesejahteraan sosial di sejumlah perempatan jalan sehingga mengganggu aktivitas lalu lintas.
"Keberadaan pedagang asongan di sejumlah perempatan jalan bisa terindikasi menjadi penyandang masalah kesejahteraan sosial," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mataram Sudirman, di Mataram, Selasa.
Pasalnya, ketika lampu lalu lintas menyala merah, sejumlah pedagang berhamburan menghampiri pengendara baik roda dua maupun roda empat yang berhenti.
"Sementara laporan satgas sosial, aktivitas anak jalanan, gelandangan, dan pengemis di sejumlah simpang empat hampir tidak ada. Tapi justru yang kerap muncul pedagang asongan," katanya.
Pedagang asongan ini menjajakan berbagai dagangan seperti kerupuk, pisang rebus, kacang, tisu, air, makanan ringan, dan aksesori lainnya, sehingga dinilai mengganggu aktivitas lalu lintas dan membahayakan bagi pedagang.
Terkait dengan itu, katanya, untuk melakukan penertiban terhadap aktivitas pedagang tersebut perlu dilakukan operasi gabungan dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Seperti, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan Dinas Perdagangan.
"Untuk penertiban sendiri, sudah kami lakukan dengan pendekatan, namun mereka kembali lagi. Padahal kita sudah sarankan agar mereka berjualan ke pasar atau tempat strategis lain, tidak di jalan," katanya.
Menurut Sudirman, rata-rata pedagang asongan yang ditertibkan itu merupakan warga dari luar Kota Mataram, bahkan untuk pedagang kerupuk tersebut mereka datang dari Palembang, Provinsi Sumatra Selatan.
"Mereka memang datang khusus ke Mataram untuk berjualan kerupuk, dan tinggal sementara di kos-kosan. Jadi meskipun sudah ditertibkan, mereka kembali lagi ke jalan," katanya.
Oleh karena itu, katanya, untuk memberikan efek jera kepada pedagang perlu dilakukan penertiban bersama tim terpadu.
"Insya Allah, dalam waktu dekat kami akan koordinasi dengan OPD terkait," katanya.
Berita Terkait
BPJS Ketenagakerjaan NTB memberikan santunan ahli waris pedagang ikan
Senin, 29 April 2024 19:22
Ahli waris pedagang ikan terima santunan Rp42juta dari BPJS Ketenagakerjaan NTB
Senin, 29 April 2024 18:23
Bapanas minta pedagang tak mengoplos beras SPHP
Kamis, 28 Maret 2024 4:46
Polda NTB sita 289 dus minuman beralkohol dari pedagang Senteluk
Selasa, 19 Maret 2024 15:45
Polisi sita ratusan petasan dari para pedagang di Pasar Lama Utan Sumbawa
Senin, 18 Maret 2024 15:55
"Bau Nyale" 2024 di Mandalika Lombok libatkan ribuan pedagang
Jumat, 1 Maret 2024 16:43
Penataan pedagang di KEK Mandalika jadi atensi
Kamis, 18 Januari 2024 17:30
BAZNAS Lombok Tengah menyalurkan bantuan modal ke pedagang kecil
Rabu, 10 Januari 2024 15:46