Mataram, (Antara)- Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh mengatakan, pustakaan bukanlah gudang buku penuh debu dan pengap yang terletak di pojok atau pinggiran sebuah gedung.
"Namun perpustakaan merupakan jantung yang sangat penting untuk memicu gairah belajar," katanya dalam sambutan yang dibacakan oleh Staf Ahli Setda Kota Mataram IB Jayanta pada pembukaan bimbingan teknis pengelola perpustakaan di lingkungan sekolah tingkat SD/MI se- Kota Mataram, di Mataram, Rabu.
Wali kota mengatakan, perpustakaan merupakan jendela ilmu pengetahuan, dan guru yang tak bicara, sehingga dalam pengelolaannya hendaklah ditata dan dikelola sebaik mungkin.
Perpustakaan merupakan sumber informasi yang penting, karenanya bahan pustaka atau koleksi perpustakaan harus dikelola dengan baik.
"Pengelolaan perpustakaan yang baik tidak hanya bisa meningkatkan produktivitas dan kualitas pelayanan, tapi juga membuat suatu lembaga bisa menjalankan visi dan misinya dengan efektif dan efisien," katanya.
Dalam kaitan itu, penyelenggaraan pengelolaan perpustakaan yang bermutu menjamin ketersediaan bahan pustaka secara kualitas dan kuantitas serta temu balik informasi secara cepat dan tepat demi tercapainya kepuasan pengguna perpustakaan.
"Hal ini penting dalam rangka membentuk minat dan budaya baca sejak usia dini menuju terbentuknya masyarakat pembelajar atau `learning society`," katanya.
Ia mengatakan, apabila bahan pustaka yang disajikan kepada masyarakat memiliki kualitas yang tepat, maka informasi yang dibutuhkan juga akan diperoleh secara paripurna dan akurat.
"Sebab, bahan pustaka merupakan sumber informasi yang sangat penting dalam menunjang pelaksanaan proses belajar dan transfer informasi," katanya.
Di sisi lain wali kota mengatakan, saat ini kualitas SDM pengelola perpustakaan masih kurang memadai secara kualitas dan kuantitas, masih adanya sikap mental aparat pengelola perpustakaan yang menganggap bahwa bahan pustaka hanyalah barang yang tidak berguna.
"Sikap mental seperti itu tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kinerja pengelolaan perpustakaan," katanya.
Akibatnya, bagaimanapun baiknya suatu program kerja yang telah dibuat tidak akan berhasil secara optimal jika sikap mental seperti itu masih ditumbuhkembangkan dalam sanubari pengelola perpustakaan.
"Oleh karena itu, saya berharap sikap mental seperti itu bisa dibuang jauh untuk menciptakan perpustakaan yang berkualitas," katanya.
Wali Kota: Perpustakaan bukan Gudang Buku Berdebu
Perpustakaan merupakan jantung yang sangat penting untuk memicu gairah belajar