Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat memangkas ranting pohon yang ada di tepi jalan-jalan di daerah setempat, dalam rangka mengantisipasi dampak pancaroba yang dikhawatirkan dapat menimbulkan pohon tumbang.
"Pemangkasan ranting pohon ini untuk mengantisipasi terjadinya pohon tumbang yang dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan atau warga," kata Kepala BPBD Lombok Tengah Ridwan Maruf di Lombok Tengah, Selasa.
Ia menjelaskan, pemangkasan ranting pohon tersebut dilakukan berkolaborasi dengan petugas dari Dinas Perumahan dan Permukiman, dengan cara menyisir pohon-pohon besar yang ada di wilayah itu.
Baca juga: Dinkes Lombok Tengah meminta warga intensif cegah DBD
Pemangkasan dilaksanakan secara bertahap, karena keterbatasan petugas dan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses pemangkasan maupun pengangkutannya.
"Intinya pemangkasan ranting pohon yang ada di tepi jalan di Lombok Tengah rutin dilakukan pada peralihan musim kemarau menuju musim hujan di Lombok Tengah," katanya.
Pada saat hujan pertama yang disertai angin kencang, sebanyak 30 pohon di wilayah Lombok Tengah tumbang dan menutupi akses jalan dan menimpa rumah warga.
Baca juga: Warga NTB diimbau waspadai masa pancaroba
Karena itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk memangkas pohon yang ada di sekitar rumahnya secara mandiri, supaya tidak tumbang saat terjadi angin kencang.
"Artinya harus sedia payung sebelum hujan," katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk tetap waspadai masa pancaroba pada akhir 2024.
"Wilayah di Nusa Tenggara Barat sebagian besar sudah mulai memasuki musim hujan," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Lombok Aprilia Mustika Dewi.
Baca juga: Masyarakat di NTB diingatkan jaga perilaku hidup bersih dan sehat
Selama masa pancaroba, yaitu peralihan musim dari musim kemarau ke musim hujan, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Selain itu curah hujan yang lebat menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang dan tanah longsor, juga angin puting beliung dan fenomena hujan es.
Baca juga: Germas digencarkan di Mataram guna cegah penyakit musim pancaroba
Berita Terkait
Polisi selidiki kasus ijazah palsu oknum parpol di Lombok Tengah
Selasa, 19 November 2024 13:37
Paslon Pilkada Lombok Tengah diminta tingkatkan partisipasi pemilih
Selasa, 19 November 2024 12:25
Lombok Tengah terapkan Permenkes terkait persalinan
Selasa, 19 November 2024 11:22
Desa Wisata Aik Berik Lombok raih juara II Amenitas Terbaik ADWI
Senin, 18 November 2024 18:56
Liga Sinova Lombok Tengah 2024 perkuat pelayanan publik
Senin, 18 November 2024 14:54
Penyaluran bansos di Lombok Tengah dihentikan
Senin, 18 November 2024 13:06
Debat publik kedua paslon Pilkada Lombok Tengah 2024 digelar malam ini
Senin, 18 November 2024 13:03
Kodim 1620 tekanan netralitas TNI harga mati di Pilkada Lombok Tengah 2024
Senin, 18 November 2024 12:10