Gempa M5,4 di Talaud akibat aktivitas lempeng Laut Maluku

id BMKG ,Gempa Talaud ,Lempeng Laut Maluku

Gempa M5,4 di Talaud akibat aktivitas lempeng Laut Maluku

Tangkapan layar peta pusat gempa berkekuatan magnitudo 5,4 di wilayah Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pukul 04.25 WIB, Kamis (16/3/2023). (ANTARA/HO-BMKG)

Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,4 di wilayah Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Kamis menyampaikan dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku. "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust)," paparnya.

Ia menambahkan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,67 lintang utara dan 126,95 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 14 km arah Barat Daya Nanusa, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada kedalaman 78 km.

Daryono menyampaikan, gempa yang terjadi pada Kamis, 16 Maret 2023 pukul 04.25.39 WIB itu menimbulkan guncangan di daerah Nanusa, Kepulauan Talaud dengan skala intensitas IV-V (Modified Mercally Intensity), artinya getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun. Gempa itu juga terasa di daerah Gemeh, Tampan'Amma Kepulauan Talaud dan Kota Melonguane dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

Baca juga: Aktivitas Gunung Semeru di Jatim didominasi gempa erupsi
Baca juga: Gempa bumi M 5,4 guncang wilayah Kepulauan Talaud


Dan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu) di daerah Kota Tahuna, Ondong, Daruba, Tobelo. "Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Dan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.

Hingga pukul 04.55 WIB, ia menambahkan, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo 4,1. Ia menyampaikan, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya. Selain itu, lanjut dia, masyarakat juga diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.