Jamaah Muhammadiyah Jaktim tak melakukan takbir keliling

id Muhammadiyah Jaktim, takbir keliling, Shalat Idul Fitri, penentuan 1 Syawal

Jamaah Muhammadiyah Jaktim tak melakukan takbir keliling

Arsip Foto - Sejumlah umat Islam mendengarkan khotbah usai melaksanakan shalat Idul Adha 1443 Hijriah di halaman Jakarta International Equestrian Park (JIEP) Pulomas, Jakarta, Sabtu (9/7/2022). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nym)

Jakarta (ANTARA) -

Jamaah Muhammadiyah Jakarta Timur tidak melakukan takbir keliling dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah yang telah ditetapkan jatuh pada Jumat (21/4). Sementara,.Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah atau Idul Fitri 2023 Masehi jatuh pada Sabtu (22/4), setelah diputuskan dalam sidang isbat yang digelar di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Kamis.
Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Seni budaya dan olahraga Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jakarta Timur Desvian Bandarsyah, ketika dikonfirmasi Kamis malam, mengatakan, jamaah Muhammadiyah tidak melakukan takbir keliling. "Saya tidak mendengar jamaah Muhammadiyah melakukan takbir keliling," katanya.

Menurut dia, jamaah Muhammadiyah memang telah diimbau agar tidak melakukan takbir keliling, namun lebih disarankan untuk melakukan takbir di dalam masjid atau mushalla. "Jamaah Muhammadiyah diimbau untuk menjaga ketertiban dan ketenangan di tengah masyarakat," ucapnya.

Selain itu, Desvian juga mengimbau agar jamaah Muhammadiyah menjaga keamanan, kenyamanan, sikap toleran dan saling menghargai dengan adanya perbedaan penentuan 1 Syawal 1444 Hijriah.

Baca juga: Basarnas Mataram menggelar latihan untuk kesiapsiagaan angkutan Lebaran
Baca juga: Link Twibbon ucapan Selamat Idul Fitri 2023, tinggal pasang foto, unduh dan langsung dibagikan

Disebutkannya, penentuan 1 Syawal Muhammadiyah ini sudah dilakukan sesuai dengan hisab (perhitungan dimulainya awal bulan kalender hijriah). "Jadi marilah kita menghargai adanya perbedaan. Perbedaan penentuan 1 Syawal jangan dijadikan persoalan, namun bagaimana tetap menghargai," kata Dekan FKIP Uhamka itu.