Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bersama petugas gabungan menyiagakan seratusan relawan di titik rawan bencana di sepanjang jalur selatan Cianjur, termasuk di lokasi obyek wisata yang mengalami lonjakan kunjungan.
Kepala BPBD Cianjur, Dindin di Cianjur Jumat, mengatakan seratusan relawan dibantu petugas dari TNI/Polri ditempatkan di titik rawan longsor di sepanjang jalur mudik dan obyek wisata di wilayah selatan Cianjur, mulai dari Sukanagara hingga Cidaun.
"Sebagian besar disiagakan di obyek wisata yang mengalami lonjakan kunjungan seperti air terjun atau Curug Citambur, Cikondang dan Curug Dadali serta Pantai Cemara di Kecamatan Cidaun serta obyek wisata di wilayah utara," katanya.
Bahkan untuk obyek wisata pantai di wilayah selatan Cianjur, pihaknya mendapat bantuan dari anggota Brimob Polda Jabar sebagai upaya memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan yang didominasi pemudik dari luar kota.
Tidak hanya obyek wisata, pihaknya bersama jajaran Polres Cianjur, menempatkan anggota di sejumlah titik rawan bencana alam longsor seperti di Jalan Raya Sukanagara-Pagelaran, Tanggeung-Cibinong dan Jalan Raya Cianjur-Bandung tepatnya di Jalan Raya Naringgul.
"Untuk relawan yang ditempatkan di jalur rawan bencana alam, dibantu anggota Polsek dan Koramil setempat, selain melakukan pengawasan mereka juga mengimbau pengguna jalan agar tetap berhati-hati dan waspada saat melintas terutama saat hujan turun," katanya.
Baca juga: Kunjungan wisatawan di Lombok Tengah naik saat libur Lebaran 2023
Baca juga: Polisi awasi tarif parkir di objek wisata selama libur Lebaran 2023
Dindin menambahkan, sejak beberapa hari terakhir hujan deras dengan intensitas lebih dari dua jam melanda sebagian besar wilayah Cianjur pada petang hingga malam hari, sehingga dapat menyebabkan terjadinya bencana alam.
"Relawan di masing-masing titik akan meminta pengguna jalan khususnya pemudik untuk berhenti atau selalu berhati-hati saat melintas dan lebih baik istirahat ketika lelah saat memasuki jalur rawan bencana alam," katanya.