Disbun NTB: Pembangunan Pabrik Gula Pasir Lancar

id Pabrik Gula

Disbun NTB: Pembangunan Pabrik Gula Pasir Lancar

Husnul Fauzi (1)

"Progres pembangunan pabrik gula pasir itu sudah mencapai 46,2 persen, itu laporan yang kami terima per 9 Januari 2015,"
Mataram, (Antara NTB) - Kepala Dinas Perkebunan Nusa Tenggara Barat Husnul Fauzi mengatakan, proses pembangunan pabrik gula pasir di Kabupaten Dompu berjalan lancar, sehingga diperkirakan sudah bisa berproduksi pada akhir 2015.

"Progres pembangunan pabrik gula pasir itu sudah mencapai 46,2 persen, itu laporan yang kami terima per 9 Januari 2015," katanya di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis.

Menurut dia, berbagai sarana penunjang produksi gula pasir yang akan dibangun, seperti "feed water", "storage tank", "power house", dan "proces house cristalizer" serta sarana produksi lainnya.

Proses pembangunan pabrik gula pasir milik PT Sukses Mantap Sejahtera (SMS) itu dikerjakan oleh PT Hutama Karya (Persero) yang merupakan salah satu badan usaha milik negara (BUMN).

Pabrik yang dibangun di Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, itu rencananya akan memproduksi gula pasir sebanyak 750 ribu ton per tahun dengan memanfaatkan tebu hasil produksi pada lahan inti seluas 5.700 hektare yang diberikan pemerintah daerah dengan status hak guna usaha (HGU).

"Ada juga produksi petani plasma yang sudah melakukan penanaman sejak 2014 seluas 1.000 hektare," ujarnya.

Dari 5.700 hektare luas lahan HGU untuk PT SMS, kata Husnul, yang sudah dipersiapkan untuk penanaman pada 2014 seluas 2.000 hektare, namun yang sudah ditanami baru 300 hektare.

Meskipun belum ditanami sepenuhnya, pemerintah akan menyiapkan lagi perluasan areal tanam seluas 2.000 hektare pada 2015, sehingga total lahan tanam yang sudah siap dikelola mencapai 4.000 hektare.

Sementara sisa seluas 1.700 hektare sudah dikelola oleh petani setempat dengan menanam berbagai komoditas, namun PT SMS menginginkan agar petani menanami lahan itu dengan tebu untuk menunjang produksinya.

"Untuk mencapai volume produksi sebanyak 750 ribu ton per tahun, memang tidak bisa sekaligus tahun ini, tapi secara bertahap. Namun, investor itu menginginkan agar kontinuitas bahan baku tetap lancar," ucap Husnul.

Dengan adanya pabrik gula pasir di NTB, menurut dia, bisa menunjang produksi gula pasir nasional, sehingga bisa menekan angka impor komoditas tersebut, seperti keinginan Presiden Joko Widodo, yang ingin mewujudkan kedaulatan pangan.

Saat ini, Indonesia masih mendatangkan gula pasir dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang mencapai lima juta ton per tahun karena produksi gula pasir Indonesia baru 2,5 juta ton per tahun.

"Kalau pabrik gula pasir di Dompu, itu sudah beroperasi total, maka NTB akan menyumbang produksi gula pasir sebanyak 750 ribu ton per tahun. NTB juga bisa menyuplai kebutuhan untuk wilayah timur Indonesia," kata Husnul. (*)