Jakarta (ANTARA) - Film horor terbaru Indonesia berjudul Pabrik Gula memulai produksinya pada akhir Oktober 2024 dan dijadwalkan tayang pada tahun 2025. Film ini diangkat dari thread horor populer yang ditulis oleh Simpleman, seorang penulis yang karyanya sudah banyak menarik perhatian para penggemar cerita seram dan karyanya sudah dikenal luas di media sosial.
Namun, perjalanan film ini tidak lepas dari kontroversi. Poster teaser yang baru saja dirilis memicu perbincangan hangat karena dianggap memiliki elemen yang terlalu vulgar oleh sebagian orang.
Poster teaser film Pabrik Gula menampilkan seorang wanita berpakaian minim berwarna merah duduk di atas seorang pria dalam posisi yang menyerupai adegan hubungan intim.
Di sekitar mereka, terdapat delapan sosok bayangan hitam yang mengamati, menambah nuansa misterius dan gelap pada poster tersebut. Hal ini memancing berbagai reaksi dari publik, mulai dari antusiasme hingga kritik tajam.
Proyek ambisius ini digarap oleh MD Pictures yang menggandeng sutradara ternama, Awi Suryadi, untuk menghidupkan cerita menyeramkan ini ke layar lebar.
Penulisan naskahnya dipercayakan kepada Lele Laila yaitu seorang penulis yang dikenal piawai dalam menghadirkan cerita yang intens. Mereka bekerja sama untuk menghadirkan cerita seram ini dalam bentuk visual yang diharapkan bisa memberikan pengalaman menonton yang berbeda dan menarik bagi penonton.
Berikut adalah daftar pemeran dalam film Pabrik Gula:
- Erika Carlina sebagai Naning
- Arbani Yasiz sebagai Fadhil
- Ersya Aurelia sebagai Endah
- Vonny Anggraini sebagai Marni
- Azela Putri sebagai Rani
- Wavi Zihan sebagai Wati
- Bukie B. Mansyur sebagai Hendra
- Benidictus Siregar sebagai Franky
- Sadana Agung sebagai Karno
- Yono Bakrie sebagai Rono
- Budi Ros sebagai Mbah Samin
- Dewi Pakis sebagai Mbah Jinah
- Gilang Devialdy sebagai Eko
- Pratito Wibowo sebagai Dalboh
Sinopsis film "Pabrik Gula"
Sekelompok buruh musiman, termasuk Endah, Fadhil, Dwi, Hendra, Wati, Ningsih, dan Franky, bergabung dengan puluhan pekerja lainnya di sebuah pabrik gula untuk mempercepat proses penggilingan tebu selama musim panen.
Awalnya, pekerjaan berjalan lancar tanpa hambatan. Namun, situasi berubah ketika suatu malam Endah terbangun dan mengikuti sosok misterius keluar dari asrama tempat mereka menginap.
Sejak insiden itu, para buruh mulai mengalami serangkaian teror yang semakin intens, mulai dari kecelakaan kerja hingga kematian tragis seorang pekerja di sumur belakang pabrik.
Mereka kemudian menyadari bahwa pabrik tersebut berdekatan dengan kerajaan demit yang marah dan kini menuntut nyawa para buruh sebagai balasannya.