Siaran TVRI bantu membuka keterisolasian informasi

id Pemprov kalteng, tvri, tvri kalteng, diskominfosantik kalteng, hoaks, kabar bohon, keterisolasian informasi, kalteng, ka

Siaran TVRI bantu membuka keterisolasian informasi

Kadiskominfosantik Kalteng Agus Siswadi. ANTARA/Muhammad Arif Hidayat

Palangka Raya (ANTARA) - Kominfo menyatakan siaran Lembaga Penyiaran Publik TVRI menjadi salah satu sarana untuk membuka keterisolasian informasi, terutama di daerah-daerah pelosok Kalimantan Tengah.

"Seiring dengan makin meningkatnya intensitas pembangunan di Kalteng, adanya siaran TVRI Kalteng sangat diperlukan sebagai salah satu alternatif membuka keterisolasian informasi bagi masyarakat di daerah," kata Kepala Diskominfosantik Kalteng Agus Siswadi di Palangka Raya, Senin.

Untuk itu, Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfosantik) Kalteng terus berupaya mendorong peningkatan daya lingkup siaran LPP TVRI Kalteng stasiun Palangka Raya yang berada di Kota Palangka Raya.

Maka dari itu, diperlukan sarana teknologi transponder satelit untuk melakukan siaran TVRI yang meluas ke seluruh pelosok Kalteng, bahkan hingga menjangkau skala nasional maupun kawasan ASEAN.

"Penggunaan transponder ini diperlukan untuk mendukung penyebaran informasi pembangunan melalui siaran TVRI Kalteng," jelasnya.

Adapun pemanfaatan transponder satelit TA 2023 berbeda dari tahun sebelumnya, yakni mulai menggunakan sistem blocking channel. Untuk itu, baru-baru ini tim dari Diskominfosantik Kalteng mengunjungi Telkom Sentral Telepon Otomat (STO) Gambir di Jakarta sebagai upaya peningkatan wawasan terkait blocking channel tersebut.

"Kami berkomitmen akan terus berinovasi mengembangkan layanan perluasan informasi pembangunan daerah di Kalteng," katanya.

Menurut dia, hingga saat ini sebagian wilayah di Kalteng masih masuk dalam kategori blank spot atau tidak terjangkau sinyal seluler, sehingga akses informasi bagi masyarakat masih sangat terbatas. Adanya jangkauan siaran TVRI ke daerah tentu sangat membantu dalam penyebarluasan informasi yang tepat dan benar.

Hal ini pun erat kaitannya dengan upaya pemberantasan peredaran hoaks atau kabar bohong.

Agus menuturkan bahwa sebuah hoaks yang mungkin terbilang biasa saja bagi masyarakat di perkotaan, dapat menjadi ancaman serius jika hoaks tersebut diterima oleh masyarakat di daerah blank spot.

Masyarakat di daerah blank spot, kata dia, akan kesulitan untuk melakukan penelusuran atau pengecekan kebenaran dari informasi yang diterima. Maka dari itu, penuntasan daerah blank spot ini sangatlah penting.

Ia menyebutkan saat ini masih ada sekitar 411 blank spot yang tersebar di berbagai daerah di Kalimantan Tengah dan semua titik tersebut juga telah diusulkan kepada pemerintah pusat agar bisa segera dituntaskan.

Sebanyak 411 blank spot tersebut terdiri atas dua kategori, yakni daerah tidak 4G dan betul-betul blank atau tanpa terjangkau sinyal yang memadai. Jika berdasarkan persentase, sudah sekitar 87 persen daerah di Kalimantan Tengah ini yang terjangkau sinyal.

Baca juga: Moeldoko mengajak media tonjolkan posisi Indonesia Keketuaan ASEAN
Baca juga: Kominfo dukung penjenamaan produk lokal


"Merdeka sinyal itu dalam artian mereka di daerah-daerah berpenduduk. Baru kemudian kami upayakan daerah-daerah lintas," tutupnya.