Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Iran di Jakarta mengatakan Presiden Republik Islam Iran Seyed Ebrahim Raisi akan mengunjungi Indonesia selama dua hari atas undangan resmi Presiden Indonesia Joko Widodo pada 23-24 Mei.
"Dalam kunjungan kenegaraan ini akan dilakukan pertukaran pandangan dan pembicaraan antara delegasi tingkat tinggi kedua negara," kata Kedutaan Besar Iran di Jakarta, Senin.
Kedua negara juga akan menandatangani berbagai dokumen kerja sama dalam berbagai sektor seperti bidang energi, produk farmasi dan kesehatan, produk makanan, kerja sama kepabeanan, fasilitasi perdagangan bilateral, IPTEK, dan budaya, sambung Kedubes Iran itu.
Selama berada di Indonesia, Raisi juga akan bertemu dengan ketua DPR dan ketua MPR, cendekiawan, pemikir, dosen dan mahasiswa serta pelaku usaha di Indonesia.
Iran menganggap Indonesia memiliki kesamaan budaya dan peradaban dengan mereka, selain sama-sama memiliki kapasitas yang signifikan dalam bekerja sama pada berbagai bidang, khususnya pada saat perubahan sedang melanda sistem politik internasional.
Baca juga: Dubes Derry katakan AOIP akan terus menjadi agenda utama ASEAN
Baca juga: Dubes Kanada dukung Indonesia dan ASEAN majukan kesetaraan gender
Indonesia dianggap memiliki posisi istimewa oleh Republik Islam Iran, khususnya letak geografisnya yang berada di jantung jalur transportasi dan perdagangan internasional di Asia Timur dan negara-negara ASEAN.
Berita Terkait
Putin, Raisi bahas situasi Timur Tengah pascaserangan Israel
Rabu, 17 April 2024 5:42
Sikap RI hadapi konflik Timur Tengah
Selasa, 16 April 2024 12:54
Perdana Menteri Israel putuskan tunda serangan militer di Rafah
Selasa, 16 April 2024 8:59
Presiden AS tegaskan tidak akan ikut balas serangan Iran
Minggu, 14 April 2024 19:17
Presiden AS Biden peringatkan Iran agar tidak serang Israel
Sabtu, 13 April 2024 20:01
Bahas situasi Gaza, Presiden Iran telepon putra mahkota Arab Saudi
Kamis, 12 Oktober 2023 18:00
Presiden Iran sebut penembakan jet Ukraina "tidak termaafkan"
Selasa, 14 Januari 2020 19:01
AS menjatuhkan sanksi atas pembeli minyak China yang langgar sanksi Iran
Selasa, 23 Juli 2019 15:30