Polresta Mataram menyelidiki penyebab kebakaran gudang perabotan dapur

id kebakaran di Mataram,gudang perabotan dapur,Mataram,kebakaran,Polresta Mataram

Polresta Mataram menyelidiki penyebab kebakaran gudang perabotan dapur

Sejumlah petugas pemadam memadamkan api yang melalap gudang perabotan dapur di Mataram, NTB, Selasa dinihari (22/5/2023). (ANTARA/HO-Polresta Mataram)

Mataram (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyelidiki penyebab kebakaran sebuah gudang pemasok perabotan dapur di Jalan Ramayana, Kecamatan Cakranegara.

"Apa yang menjadi penyebab kebakaran ini apakah karena korsleting listrik atau lainnya, kami masih selidiki," kata Kepala Polresta Mataram Kombes Pol. Mustofa di Mataram, Selasa.

Dia mengatakan bahwa pihaknya menyelidiki penyebab dari kebakaran ini dengan melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi.

"Jadi, ada satu orang yang mendiami tempat ini (gudang), dari yang bersangkutan nanti akan kami dalami. Untuk korban jiwa, nihil," ujarnya.

Insiden kebakaran ini terjadi pada Senin (21/5) sekitar pukul 24.00 Wita. Setelah api membesar, petugas kepolisian bersama pemadam kebakaran, TNI, Satpol-PP, dan warga sekitar turut membantu memadamkan api.

Kemudian api berhasil dipadamkan pada Selasa (22/5) sekitar pukul 03.30 Wita, berkat dukungan armada pemadam kebakaran dari Pemerintah Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Polresta Mataram, Satbrimobda NTB, dan Ditsamapta Polda NTB.

Mustofa menyampaikan terkait penyebab api cepat menyebar melalap bangunan beserta seluruh isi gudang.

"Api cepat menyebar karena barang-barang yang ada dalam gudang lebih banyak terbuat dari plastik. Itu sekitar 85 persen isinya barang yang berbahan plastik," ucap dia.

Hal itu dikuatkan dari keterangan pemilik barang perabotan dapur tersebut, Bagus Sulistyo. Dia mengakui bahwa barang miliknya yang berada dalam gudang tersebut sebagian besar berbahan plastik.

"Iya, isinya perabotan dapur yang banyak berbahan plastik. Dugaan sementara kami, kebakaran terjadi karena korsleting listrik," ujar Bagus.