Mataram (ANTARA) - Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta penyidik kepolisian untuk melengkapi data yang akan menjadi kebutuhan audit kerugian negara dalam kasus dugaan korupsi dana kredit usaha rakyat (KUR) salah satu bank konvensional di Kabupaten Bima.
Koordinator Pengawas (Korwas) Investigasi BPKP NTB Tukirin di Mataram, Jumat, mengatakan bahwa permintaan tersebut merupakan tindak lanjut hasil gelar khusus bersama penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Bima.
"Jadi, hasil gelar khusus dengan penyidik, ada beberapa data (kebutuhan audit) yang diminta untuk dilengkapi," kata Tukirin.
Gelar khusus itu pun, kata dia, dilaksanakan setelah ada permintaan resmi dari penyidik Polres Bima kepada BPKP NTB.
Apabila penyidik sudah melengkapi data, ujar Tukirin, pihaknya tidak langsung melakukan proses audit, tetapi masih ada tahapan untuk masuk ke proses tersebut.
"Kami lihat lagi data itu, kalau sudah lengkap, ada dugaan penyimpangan, baru ditindaklanjuti ke proses audit dengan terlebih dahulu membentuk tim," ujarnya.
Persoalan yang muncul dalam penyaluran dana KUR di Kabupaten Bima ini diduga terjadi pada realisasi anggaran sebesar Rp39 miliar pada tahun 2020.
Tercatat bahwa penerima dana KUR ini berjumlah 1.634 orang dari kalangan petani dan peternak sapi yang tersebar di Kabupaten Bima.
Berita Terkait
Kejari Bima periksa nasabah BSI penerima dana KUR secara maraton
Senin, 29 April 2024 18:13
Kejari Bima sita uang korupsi dana KUR BSI senilai Rp104 juta
Kamis, 28 Maret 2024 17:08
Kejari Bima tangani kasus dugaan korupsi penyaluran dana KUR BSI
Senin, 25 Maret 2024 19:42
Penyidik periksa tiga anggota DPRD Bima terkait kasus korupsi KUR
Selasa, 14 Februari 2023 19:58
BPKP memastikan belum ada permintaan audit dana KUR Bima Rp39 miliar
Kamis, 17 November 2022 14:43
Pemerintah mencatat realisasi KUR capai Rp90,45 triliun
Kamis, 2 Mei 2024 17:20
Kejati NTB gandeng BPKP audit dugaan korupsi dana KUR BSI
Kamis, 28 Maret 2024 17:10
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53