Wali Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Fairid Naparin meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) setempat merumuskan dan mengoptimalkan langkah pengendalian inflasi menjelang Idul Fitri.
"Saya minta TPID Kota Palangka Raya merumuskan upaya pengendalian inflasi, termasuk solusi tentang ketersediaan pasokan dan stabilitas bahan pokok kebutuhan masyarakat menjelang Idul Adha," kata Fairid di Palangka Raya, Jumat.
Fairid pun meminta, upaya pengendalian ekonomi di "Kota Cantik" juga harus menyasar pada upaya jangka panjang yang berkelanjutan. Meski strategi ini lebih sulit dirumuskan, tetapi pemerintah harus dimiliki atau menyiapkan secara rinci dan menyeluruh dengan berbagai skenario penanganan pada setiap sektor. "Sehingga nantinya pemerintah siap menghadapi berbagai bentuk gejolak harga dan inflasi yang mengancam ketahanan ekonomi," katanya.
Meski demikian, lanjut dia, TPID juga tidak boleh mengesampingkan upaya jangka pendek dalam pengendalian inflasi, seperti dengan melakukan operasi pasar atau pasar murah dan meningkatkan pengawasan peredaran bahan pangan pokok.
Untuk itu, Fairid meminta seluruh jajarannya bersama berbagai pihak terkait terus menjalin koordinasi dan komunikasi serta kerjasama secara berkelanjutan. Sementara itu, dalam upaya pengendalian inflasi awal tahun, secara jangka pendek Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Perindustrian (DPKUKMP) melaksanakan pasar. "Operasi pasar gas elpiji kami laksanakan pada sejumlah titik di sejumlah wilayah kelurahan di Palangka Raya," kata Kepala DPKUKMP Kota Palangka Raya, Samsul Rizal.
Baca juga: Dukcapil mencatat 300 jiwa penduduk baru di Mataram setelah Idul Fitri
Baca juga: Polda NTB pastikan arus lalu lintas Lebaran terkendali aman
Dia mengatakan, operasi pasar bertujuan membantu masyarakat ekonomi menengah ke bawah untuk mendapatkan bahan pokok serta sebagai upaya mencegah terjadinya inflasi akibat kenaikan harga bahan pangan. Pihaknya juga berkoordinasi dengan instansi lintas sektoral termasuk dengan para distributor guna memastikan distribusi dan pasokan bahan pangan aman.
Fairid pun meminta, upaya pengendalian ekonomi di "Kota Cantik" juga harus menyasar pada upaya jangka panjang yang berkelanjutan. Meski strategi ini lebih sulit dirumuskan, tetapi pemerintah harus dimiliki atau menyiapkan secara rinci dan menyeluruh dengan berbagai skenario penanganan pada setiap sektor. "Sehingga nantinya pemerintah siap menghadapi berbagai bentuk gejolak harga dan inflasi yang mengancam ketahanan ekonomi," katanya.
Meski demikian, lanjut dia, TPID juga tidak boleh mengesampingkan upaya jangka pendek dalam pengendalian inflasi, seperti dengan melakukan operasi pasar atau pasar murah dan meningkatkan pengawasan peredaran bahan pangan pokok.
Untuk itu, Fairid meminta seluruh jajarannya bersama berbagai pihak terkait terus menjalin koordinasi dan komunikasi serta kerjasama secara berkelanjutan. Sementara itu, dalam upaya pengendalian inflasi awal tahun, secara jangka pendek Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Perindustrian (DPKUKMP) melaksanakan pasar. "Operasi pasar gas elpiji kami laksanakan pada sejumlah titik di sejumlah wilayah kelurahan di Palangka Raya," kata Kepala DPKUKMP Kota Palangka Raya, Samsul Rizal.
Baca juga: Dukcapil mencatat 300 jiwa penduduk baru di Mataram setelah Idul Fitri
Baca juga: Polda NTB pastikan arus lalu lintas Lebaran terkendali aman
Dia mengatakan, operasi pasar bertujuan membantu masyarakat ekonomi menengah ke bawah untuk mendapatkan bahan pokok serta sebagai upaya mencegah terjadinya inflasi akibat kenaikan harga bahan pangan. Pihaknya juga berkoordinasi dengan instansi lintas sektoral termasuk dengan para distributor guna memastikan distribusi dan pasokan bahan pangan aman.